Praktikum rangkaian paralel pada lampu dengan Watt sama

Rangkaian paralel lampu watt sama dan titik pengukuran
Artikel ini dibuat berdasarkan hasil praktikum Upskilling dan reskilling Guru kejuruan SMK - Pelatihan Kelistrikan Engine dan Engine Management System. Instruktur kami pada pelatihan ini adalah Bapak Fredi Situmorang. Pelatihan ini dilakukan pada BBPPMPV BBL Medan.
Praktikum rangkaian paralel pada lampu dengan Watt sama ini dilakukan agar peserta dapat memahami karakteristik dan tujuan rangkaian paralel. Pada engine management system atau EMS anda akan menemukan rangkaian ini pada ECU, sensor dan aktuator maupun rangkaian kelistrikan lainnya.


Kali ini kami akan memaparkan hasil pelaksanaan praktikum rangkaian paralel pada lampu dengan watt yang sama. Apa saja praktikum yang dilaksanakan dan hasil yang diperoleh, silahkan simak data-data berikut ini.

a. Pengukuran tegangan sumber

Pengukuran pertama yang harus dilakukan adalah mengukur besar tegangan sumber saat ini. Beban atau rangkaian harus terpasang pada baterai agar kita peroleh besar tegangan saat ini pada rangkaian. Hasil pengukuran tegangan sumber adalah 9,37 Volt. Perhatikan gambar pengukuran tegangan sumber dibawah ini.
Pengukuran tegangan sumber

b. Pengukuran tegangan (V1)

Langkah selanjutnya adalah mengukur tegangan pada lampu L1 atau kita sebut titik V1. Setelah dilakukan pengukuran diperoleh tegangan sebesar 9,41 Volt. Perhatikan gambar pengukuran tegangan titik V1 dibawah ini.
Pengukuran tegangan (V1)

c. Pengukuran tegangan titik V2

Langkah selanjutnya adalah mengukur tegangan pada lampu L2 atau kita sebut titik V2. Setelah dilakukan pengukuran diperoleh tegangan sebesar 9,42 Volt. Perhatikan gambar pengukuran tegangan titik V2 dibawah ini.
Pengukuran tegangan titik V2

d. Pengukuran arus pada titik A1

Pengukuran arus pada titik A1 adalah untuk mengetahui besar arus sumber yang akan dibagikan ke jalur A2 dan A3. Hasil pengukuran arus sumber ini diperoleh arus sebesar 1,18 Ampere. Perhatikan gambar alat ukur tang ampere.
Pengukuran arus sumber pada titik A1

e. Pengukuran arus pada titik A2

Kemudian langkah selanjutnya adalah mengukur besar arus yang mengalir pada lampu L1 atau kita sebut sebagai titik A2. Hasil pengukuran arus pada titik A2 adalah 0,73 Amper. Perhatikan angka pada tang ampere gambar pengukuran arus pada titik A2 dibawah ini.
Pengukuran arus pada titik A2

f. Pengukuran arus pada titik A3

Kemudian langkah selanjutnya adalah mengukur besar arus yang mengalir pada lampu L2 atau kita sebut sebagai titik A3. Hasil pengukuran arus pada titik A3 adalah 0,14 Amper. Perhatikan angka pada tang ampere gambar pengukuran arus pada titik A3 dibawah ini.
Pengukuran arus pada titik A3

g. Tabel hasil pengukuran pada rangkaian ini

Berikut ini data-data yang diperoleh hasil praktikum rangkaian paralel pada lampu dengan Watt sama.
Teganga sumber  = 9,37 V
L1 = 8 watt
L2 = 8 watt
V1 = 9,41 volt
V2 = 9,42 volt
A1 = 1,18 Ampere
A2 = 0,73 ampere
A3 = 0,18 ampere

g. Perhitungan pada lampu L1

1. Tahanan (R) pada L1 adalah R = V1/I1 -----> 9,41 / 0,73 = 12,9 ohm
2. Daya (P) pada L1 adalah P = V1 * I1  -----> 9,41 * 0,73 = 6,87 watt

h. Perhitungan pada lampu L2

1. Tahanan (R) pada L2 adalah R = V2/I2 -----> 9,42 / 0,18 = 52,33 ohm
2. Daya (P) pada L2 adalah P = V2 * I2  -----> 9,42 * 0,18 = 1,69 watt

i. Perhitungan arus total pada rangkaian lampu dengan watt sama

Secara teori besar arus sumber pada titik A1 adalah sama dengan jumlah besar arus pada titik A2 dan titik A3. Berdasarkan data yang diperoleh besar arus sumber adalah 1,18 ampere.
Arus total = Arus A2 + Arus A3
Arus total = 0,73 + 0,18 
Arus total = 0,91 ampere
Kita bandingkan arus sumber hasil pengukuran adalah 1,18 ampere dan arus total penjumlahan arus A2 dan A3 adalah 0,91 ampere. Data ini menunjukkan perbedaan sebesar 1,18 - 0,91 = 0,27 ampere. Kemanakah arus sebesar 0,27 A ini hilang? Ayo! cari!

j. Tentang arus dan tegangan pada rangkaian paralel lampu dengan watt sama

Pada rangkaian paralel arus sumber dibagi ke setiap beban pada rangkaian. Sementara tegangan sumber sama dengan tegangan pada lampu 1 (L1) dan lampu 2 (L2).

k. Tujuan rangkaian paralel

Rangkaian paralel memiliki ciri kedua lampu menyala dengan nomal (terang sesuai watt masing-masing lampu). Hal ini menandakan tidak terjadi pembagian tegangan kepada lampu, namun setiap lampu menerima tegangan yang sama besar dengan tegangan sumber rangkaian. Jadi, tujuan rangkaian seri adalah membagi arus. Arus yang dibagi adalah arus dari tegangan sumber yang sedang digunakan pada rangkaian paralel ini.

l. Kesimpulan

Karakteristik rangkaian paralel pada lampu dengan Watt sama adalah sebagai berikut.
a. Kedua lampu sama hidup
b. Kedua lampu sama terang
c. Arus pada lampu A besar
d. Arus pada lampu B kecil
e. Besar arus masuk merupakan jumlah total arus lampu A dan lampu B
g. Tegangan pada lampu A sama dengan tegangan sumber
h. Tegangan pada lampu B sama dengan tegangan sumber
i. Daya pada lampu A dan B sama, besar.

Demikian pemaparan kami Praktikum rangkaian paralel pada lampu dengan Watt sama. Semoga hasil praktikum ini bermanfaat bagi pembaca. Sampai jumpa di praktikum berikutnya.