Praktikum rangkaian seri pada lampu dengan Watt sama

Pada kali ini saya akan memaparkan hasil Praktikum rangkaian seri dan paralel pada lampu dengan Watt sama. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan tujuan menggunakan rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Materi fundamental ini sangat terkait erat dengan materi selanjutnya yaitu EMS atau engine manajemen sistem. Rangkaian sensor, aktuator dan tahanan dalam pada sistem engin manajemen terdiri atas rangkaian seri dan paralel. Setiap rangkaian ini ada yang memiliki tahanan atau beban yang sama disusun secara seri ataupun paralel. Kemudian ada juga yang disusun dengan rangkaian tahanan yang berbeda ukuran.

Praktikum rangkaian seri pada lampu dengan Watt sama

Pada tahap pertama ini adalah rangkaian seri pada lampu dengan data sebagai berikut ini.
  • Lampu 1 memiliki spesifikasi 8 watt
  • Lampu 2 memiliki spesifikasi 8 watt
  • Baterai 12 Volt 5AH
Berikut rangkaian seri dan titik pengukuran yang dilakukan.
Ada 2 titik pengukuran arus pada rangkaian dan 2 titik pengukuran tegangan pada rangkaian seri gambar diatas. Dalam mengukur arus kami menggunakan tang ampere. Berikut hasil pengukuran arus dan tegangan sesuai gambar rangkaian diatas.

a. Pengukuran tegangan sumber

Pengukuran tegangan sumber dilakukan saat beban sudah terpasang pada baterai. Hal ini dilakukan agar data tegangan saat ini diperoleh dengan akurat dan realtime. Setelah dilakukan pengukuran besar tegangan sumber saat rangkaian (beban) terpasang adalah 10,45 volt. Lihat gambar pengukuran sumber tegangan.
Pengukuran tegangan sumber

b. Pengukuran tegangan (V1)

Hasil pengukuran pada titik V1 adalah diperoleh tegangan sebesar 5,39 Volt. Lihat gambar pengukuran tegangan dibawah ini untuk lebih jelas.
Pengukuran tegangan (V1)

c. Pengukuran tegangan titik V2

Hasil pengukuran tegangan pada titik V2 adalah diperoleh tegangan sebesar 5,00 volt. Perhatikan gambar pada multitester.
Pengukuran tegangan titik V2

c. Pengukuran arus pada titik A1

Hasil pengkuran besar arus pada titik A1 adalah diperoleh arus sebesar 0,55 ampere. Lihat gambar pengukuran besar arus pada titik A1.
Pengukuran arus pada titik A1

d. Pengukuran arus pada titik A2

Hasil pengukuran arus pada titik A2 diperoleh arus sebesar 0,54 ampere. Lihat gambar pengukuran arus pada titik A2.
pengukuran arus pada titi A2
Rekap hasil pengukurannya rangkaian seri pada lampu dengan Watt sama adalah
Tegangan sumber adalah 10, 45 volt
L1 = 8 watt
L2 = 8 watt
V1 = 5,39 volt
V2 = 5,00 volt
A1 = 0,55 ampere
A2 = 0,54 ampere

e. Perhitungan pada lampu L1

a. Tahanan (R) pada L1 adalah R = V/I  ----> 10,45 / 0,55 = 19 ohm
b. Daya (P) pada L1 adalah P = V * I  ----> 5,39 * 0,55 = 2,9 watt

f. Perhitungan pada lampu L2

a. Tahanan (R) pada L1 adalah R = V/I  ----> 10,45 / 0,54 = 19,4 ohm
b. Daya (P) pada L1 adalah P = V * I  ----> 5,00 * 0,54 = 2,7 watt

g. Perhitungan tegangan total

Perhitungan tegangan total dilakukan dengan cara menambahkan jumlah tegangan hasil pengukuran pada titik V1 dan titik V2. Secara teori jumlah ini harus sama dengan jumlah tegangan sumber.
V total = V1 + V2
V total = 5,39 + 5,00
V total = 10, 39 Volt, sementara tegangan sumber adalah 10,45 volt. Kita kehilangan 0,06 volt tegangan. Dimana seharusnya ini tidak boleh terjadi. Kemungkinan penyebab kehilangan tegangan ini adalah karena pada sambungan rangkaian ada yang longgar atau kotor sehingga terjadi tahanan.

h. Tentang arus pada rangkaian seri lampu dengan watt sama

Pada rangkaian seri ini kedua lampu memang hidup, akan tetapi tidak terang (boleh dikatakan redup). Pada arus ini sudah dilakukan pengukuran pada titik A1 dan titik A2. Ada data yang kurang pada tahap ini, yaitu pengukuran arus total tidak dilakukan.

i. Tujuan rangkaian seri

Rangkaian seri dilakukan adalah untuk membagi tegangan. Tegangan yang dibagi adalah tegangan sumber yang digunakan pada rangkaian.

j. Kesimpulan

Kesimpulan karakteristik rangkaian seri pada lampu dengan Watt sama adalah:
a. Kedua lampu sama hidup
b. Kedua lampu sama redupnya
c. Besar arus pada lampu A sama dengan besar arus pada lampu B
e. Tegangan pada lampu A setengah tegangan sumber
f. Tegangan pada lampu B setengah tegangan sumber
g. Besar tegangan total adalah jumlah tegangan pada lampu A dan lampu B
h. Daya pada lampu A dan B sama, kecil.

Artikel ini dibuat berdasarkan hasil praktikum Upskilling dan reskilling Guru kejuruan SMK - Pelatihan Kelistrikan Engine dan Engine Management System. Instruktur kami pada pelatihan ini adalah Bapak Fredi Situmorang. Pelatihan ini dilakukan pada BBPPMPV BBL Medan.


Demikian hasil Praktikum rangkaian seri pada lampu dengan Watt sama kali ini. Sampai jumpa diartikel berikutnya.