Cara Mengitung (Mengukur) Suhu Udara pada Ketinggian Tempat Tertentu

Cara mengukur/menghitung Suhu Udara pada Ketinggian Tempat Tertentu - Pengertian Suhu Udara adalah keadaan yang menunjukkan tingkat – derajat panas atau dinginnya atmosfer udara.

4 Cara mengukur Suhu Udara pada Ketinggian Tempat Tertentu
Alat Pengukur Suhu Udara
Untuk mengukur temperatur udara di suatu tempat digunakan pesawat cuaca yang dinamakan thermometer atau thermograf. Terdapat dua macam thermometer yang biasa digunakan untuk mengukur suhu udara, yaitu thermometer maksimum dan thermometer minimum.

Thermometer maksimum terdiri atas tabung yang berisi air raksa (merkuri) karena cairan ini sangat peka terhadap kenaikan suhu, sedangkan thermometer minimum merupakan tabung gelas yang berisi alkohol yang sangat peka terhadap penurunan suhu.


Thermograf merupakan jenis thermometer yang secara otomatis mengukur sendiri dinamika perubahan suhu setiap waktu. Pada peta cuaca, tempat-tempat yang memiliki suhu udara sama dihubungkan dengan garis isotherm atau isothermal

Selain itu, ada juga Termometer lain yang dapat digunakan untuk mengukur suhu udara yakni termometer gabungan berbentuk ”U” yang disebut termometer six. Termometer ini berisi alkohol dan air raksa.

Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan semakin ke kutub, semakin dingin.

Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Udara

Beberapa  faktor yang mempengaruhi suhi udara dalah sebagai berikut.

a).  Sudut Datang Sinar Matahari
Sudut datang sinar Matahari adalah sudut yang dibentuk oleh arah datangnya sinar Matahari dengan permukaan bumi.

Semakin tegak arah sinar matahari (siang hari) akan semakin panas. Tempat yang dipanasi sinar matahari yang datangnya miring (pagi dan sora hari) lebih luas daripada yang tegak (siang hari).

b).  Lama Waktu Penyinaran Matahari
Lama waktu penyinaran akan menentukan sushu bumi, semakin lama penyinaran Matahari semakin tinggi suhu udara di suatu tempat.

c). Ketinggian Tempat,
Semakin tinggi suatu daerah dari per mukaan laut, semakin rendah suhu udara.

d). Kondisi Geografis Wilayah.
Sifat permukaan, daratan lebih cepat menyerap dan menerima panas daripada lautan. Keadaan tanah, yaitu tanah yang kasar teksturnya dan berwarna hitam akan banyak menyerap panas dan tanah yang licin (halus teksturnya) dan berwarna putih akan banyak memantulkan panas.

e). Angin dan Arus Laut,
Adanya angin dan arus laut yang berasal dari daerah dingin akan mendinginkan daerah yang dilaluinya.

f). Keadaan Udara,
Banyaknya kandungan awan (uap air) dan gas arang, akan mengurangi panas yang terjadi. Semakin banyak awan suhu udara di permukaan bumi akan lebih dingin karena sinar matahari terhalang oleh keadaan awan.

Cara mengukur/menghitung Suhu Udara pada Ketinggian Tempat Tertentu

Bagaimana menentukan suhu udara suatu tempat berdasarkan ketinggiannya? Penentuan suhu udara suatu tempat dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

a) Ditempat yang sudah ada stasiun meteorologi

Untuk menghitung suhu di tempat yang sudah ada stasiun meteorologi, maka rumus untuk menghitung suhu udara di kota-kota sekitarnya dengan menggunakan Formula yang dikemukakan Mock (1973) dalam bukunya yang berjudul Land Capability Appraisal Indonesia:

T= 0,006 (Z1-Z2)˚C
Keterangan:
  • T   : beda suhu udara antara kedua tempat
  • Z1  : ketinggian stasiun pengamat
  • Z2  : ketinggian tempat yang akan dihitung suhu udaranya (m)
  • 0,006  : konstanta

b) Ditempat yang belum ada stasiun meteorologi

Dalam mengkalkulasi suhu pada tempat yang belum terdapat stasiun meteorologi atau termometer atau GPS belum tersedia dihitung dengan Formula yang dikemukakan Ir. T. W. G. DAMES dalam bukunya berjudul Soil Map of East Central Java (1955) menggunakan:

T= (26,3-0,6.h/100)˚C

Keterangan:
  • T      : temperatur rata-rata tahunan daerah yang di cari dalam derajat C-elcius.       
  • 26,3 : temperatur rata-rata di pantai tropis yang konstan.
  • 0,6  : konstate untuk daerah tropis tiap-tiap 100 m naik suhu udara 0,6 dengan uap air atau turun 1˚C tanpa uap air.
  • H     : tinggi tempat dalam ratusan meter.
CONTOH SOAL
Suhu rata-rata di suatu tempat dengan di ketahui ketinggian 300 m dpl, jika suhu udara pada permukaan laut 26 ΒΊC adalah ….

Jawab:
Menurunnya suhu seiring dengan ketinggian ini disebabkan karena semakin tipisnya lapisan udara di atmosfer. Sehingga, semakin sedikit partikel udara yang menyerap dan menyimpan panas pada daerah ketinggian.

Biasanya, setiap kenaikan 100 m ketinggian, akan menyebabkan penurunan suhu udara sebesar 0,6 ΒΊC.

Pada soal ini, penurunan ketinggian dapat dinyatakan dalam rumus

T = To – 0,6( H - Ho / 100)

Keterangan:
T = suhu pada ketinggian
H = tinggi daratan
To = suhu pada daerah acuan
Ho = ketinggian daerah acuan

Dalam soal diketahui:
H = 300 m
To =  26 ΒΊC
Ho = 0 m (permukaan laut)

Sehingga suhu di ketinggian tersebut adalah:

T = To – 0,6(H-Ho/100)
 = 26 – 0,6(300-0/100)
 = 26 – 0,6(300/100)
 = 26 – 0,6(3)
 = 26 – 1,8
 = 24,2 ΒΊC

c) Apabila hanya diketahui ketinggian suatu tempat.

Informasi suhu udara pada suatu tempat dapat diperoleh dari stasiun pengamatan cuaca, menggunakan alat ukur seperti termometer.

Masalahnya adalah tidak semua tempat memiliki pengukuran suhu udara. Apabila data yang diketahui hanya ketinggian suatu tempat, berikut ini rumus yang kita gunakan:

T = 26,3 - 0,6 h

Keterangan:
  • T    : Suhu udara yang dicari (°C).
  • 26,3 : Konstanta (suhu udara rata-rata di daerah pantai tropis).
  • 0,6  : Konstanta.
  • h    : Tinggi tempat dalam ratusan meter.
CONTOH SOAL
Berapa suhu udara di daerah A, jika mempunyai ketinggian 1.500 m dari permukaan laut?

T = 26,3 - 0,6 h

Jawab:
T = 26,3 – 0,6 (15)
= 26,3 – 9
= 17,3°C
Sehingga, suhu udara di daerah A ialah 17,3°C.

d) Apabila yang diketahui ketinggian dua tempat, yang satu diketahui suhu udaranya dan yang satu tidak

Suhu udara adalah derajat panas dan dingin udara di atmosfer. Berdasarkan penyebarannya di muka bumi suhu udara dapat dibedakan menjadi dua, yakni sebaran secara horisontal dan vertikal.

∆T = 0,006 (X1 - X2) x 1°C

Keterangan:
  • ∆T = Selisih suhu udara antara tempat 1 dengan tempat 2 (°C)
  • X = Ketinggian tempat yang diketahui suhu udaranya (m)
  • X1, X2 = Ketinggian tempat yang dicari suhu udaranya (m)
CONTOH SOAL
Kota D memiliki ketinggian 50 m di atas permukaan laut. Ratarata suhu udara di kota D adalah 28°C. Berapakah rata-rata suhu udara kota E yang memiliki ketinggian 260 m di atas permukaan laut?
∆T = 0,006 (X1 - X2) x 1°C
Jawab:
∆T = 0,006 (5 – 215) × 1°C
      = –1,26°C
Jadi, suhu udara kota E = 28°C – 1,26°C
      = 26,74°C
Demikian cara mengukur/menghitung suhu udara pada ketinggian tempat tertentu yang dapat kami paparkan. Semoga informasi ini bisa membantu.