Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Angin

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Angin - Angin bisa digunakan untuk beberapa keperluan misalnya mengeringkan jemuran, berlayar, dan menggerakkan kincir.

Namun, kalau angin mempunyai kecepatan tinggi, maka hembusan angin tersebut dapat meluluh-lantakkan wilayang yang dilewatinya.

Angin merupakan gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan udara antara lain arah, sistem angin dan kecepatan.

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Angin

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Angin

Apa saja hal-hal yang mempengaruhi kecepatan tiupan udara? Yuk simak terus ulasan ini! Kecepatan angin yang berhembus dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Ketinggian Tempat

Hembusan dari udara pada wilayah yang tinggi lebih kencang daripada hembusan udara di tempat yang rendah. Benarkah? Misalnya saat sobat naik keatas gedung bertingkat akan merasakan tiupan angin yang lebih kencang saat berada dipuncak yang lebih tinggi.

b. Panjang Siang dan Malam

Kalau dirasakan, kecepatan udara ketika siang hari dan malam hari sangat berbeda. Kecepatan angin bertiup lebih kencang pada siang hari dibanding malam hari. Sementara panjang siang dan malam pada beberapa daerah tertentu tidak sama. Hal ini akan menyebabkan tekanan udara maksimum dan minimum berubah-ubah. Sebagai konsekuensinya, arah aliran udara tidak tetap atau tidak menentu.


c. Gradien Barometris

Bagaimana angin dapat dihasilkan? Begini cara angin bisa bergerak yaitu dikarenakan perbedaan tekanan udara antara dua tempat akan menghasilkan angin. Dimana semakin besar perbedaan tekanan udara, akan semakin kencang atau kuat angin yang bertiup.

Menurut penelitian yang dirumuskan pada hukum Stevenson. Stevenson menyimpulkan bahwa kekuatan angin yang bertiup berbanding lurus dengan gradien barometernya. Jika gradien barometernya semakin besar, amak semakin kuat angin yang bertiup. Apa sih Gradien barometer itu, merupakan perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada tiap jarak lurus 15 meridian atau 111 km.

Contoh soal:

Pada suatu wilayah datanya trdapat dua isobar X dan Y. Isobar X memiliki tekanan udara 1.450 mb (milibar) dan isobar Y memiliki tekanan udara 1.150 mb. Kalau jarak X dan Y adalah sepanjang 600 km, berapa gradien barometer pada wilayah tersebut?

Jawab:

Kita hitung terlebih dahulu perbedaan tekanan X dan Y
Yaitu = 1.450 – 1.150 = 300 millibar

Kita hitung menggunakan rumus, bahwa:

d. Letak Lintang

Letak lintang berkaitan dengan posisi Matahari. Pada wilayah lintang rendah banyak mendapatkan sinar Matahari, sehingga lebih panas dibandingkan di wilayah lintang tinggi. Demikian sebaliknya, pada wilayah yang memiliki lintang tinggi lebih sedikit mendapatkan sinar Matahari sehingga suhu udaranya pun lebih dingin dibanding daerah dengan lintang rendah.

Perbedaan panas ini menimbulkan sistem angin utama di Bumi. Selain itu, atmosfer juga ikut berotasi dengan Bumi. Molekul-molekul udara bergerak ke arah timur sesuai arah rotasi Bumi. Gerakan ini disebut gerakan linier. Bentuk Bumi yang bulat menyebabkan kecepatan linier tertinggi di daerah ekuator (letak lintang rendah) dan makin kecil ke arah kutub (letak lintang tinggi).

e. Relief Permukaan Bumi

Relief permukaan bumi merupakan perbedaan tinggi rendah permukaan bumi. Relief permukaan bumi bisa juga kita sebut sebagai lapisan kulit bumi atau litosfer. Litosfer terdiri dari batuan, tanah, dan beberapa jenis logam.

Relief yang tidak rata menjadi penghambat bagi aliran atau tiupan angin. Pada daerah perbukitan aliran angin terhambat bukit-bukit, dengan demikian bertiup dengan kecepatan lebih lambat dibanding pada daerah dataran.

Demikian pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan angin yang bisa kami sampaikan. Semoga bisa membantu sobat.