Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi Rotary

Perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi Rotary - Setelah peserta didik melaksanakan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat :
  1. Menyebutkan nama-nama komponen system bahan bakar diesel pompa injeksi rotary dengan percaya diri dan tepat.
  2. Menjelaskan cara kerja komponen-komponen system bahan bakar diesel injeksi pompa rotary.
  3. Menjelaskan prinsip kerja system bahan bakar diesel pompa injeksi rotary dengan percaya diri dan tepat sesuai dengan petunjuk servis manual kendaraan.
  4. Memeriksa system bahan bakar diesel pompa injeksi rotary dengan percaya diri dan tepat sesuai petunjuk servis manual kendaraan.
  5. Merawat system bahan bakar diesel pompa injeksi rotary dengan percaya diri dan tepat sesuai petunjuk servis manual kendaraan.
Alat transportasi merupakan sarana pendukung keberlangsungan aktifitas manusia di jaman ini, juga sesuai perkembangan jaman alat transfortasi juga sebagai symbol perkembangan jaman, perkembangan dunia semakin maju sehingga semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini bertujuan untuk mengikuti teknologi yang berkembang.

Manusia semakin dipermudah dengan perkembangan teknologi ini, namun perkembangan ini tentu tidak lepas dari perkembangan ilmu dalam bidangnya, Transportasi yang dibutuhkan pada perkembangan jaman ini adalah alat yang mampu beroprasi tanpa henti, hemat, kuat dan ramah lingkungan.

Kriteria ini sangat sesuai dengan jenis mesin diesel dimana meisn diesel memiliki karakter mesin yang kuat,hemat dan ramah bahan bakar. Oleh karena itu mesin diesel pun mengalami perkembangan yang sangat pesat dan ini dilakukan utuk mengikuti perkembangan jaman.

A. Pengertian Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary

Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi Rotary
Gambar 8.1 Sistem bahan bakar dengan pompa injeksi distributor DPA

Pada system injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor atau yang di sebut dengan injeksi rotary. Pompa ini hanya memiliki satu buah elemen pompa, dengan demikian, satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder melalui saluran distribusi pada pompa.

Metode ini seperti halnya metode pembagian aliran listrik pada jenis mesin bensin konvensional dengan distributor. Pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan relatip kecil dengan ruang bakar tambahan.

Pompa injeksi distributor ini dirancang dengan plunyer (plunger) tunggal untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksi dengan tepat dan membagi pemberian bahan bakar ke setiap silinder mesin sesuai dengan urutan injeksinya .

Gambar 8.2 Pompa Injeksi distributor tipe VE

Pompa injeksi distributor tipe VE ini dirancang dengan plunyer tunggal untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan dengan tepat dan membagi pemberian bahan bakar ke setiap silinder mesin sesuai dengan urutan penginjeksiannya.

Kelebihan pompa injeksi distributor tipe VE adalah:
  1. Kompak dan ringan, karena hanya 4,5 kg dan komponenkomponennya sedikit jumlahnya.
  2. Mampu digunakan untuk mesin diesel putaran tinggi.
  3. Seragam dalam jumlah penginjeksian bahan bakar.
  4. mudah dalam menghidupkan mesin.
  5. Putaran idle yang stabil.
  6. Pelumasan dengan bahan bakar sendiri.
  7. Mudah dalam penyetelan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan.
  8. Dilengkapi dengan solenoid penghenti bahan bakar.
  9. Alat pengatur saat penginjeksian yang bekerja secara hidrolik, dan
  10. Konstruksinya dirancang sedemikian rupa sehingga kalau terjadi mesin berputar balik, pompa tidak akan memberikan bahan bakar ke silinder.

Berdasarkan pengertian system injeksi bahan bakar pada mesin diesel di atas, berikut ini fungsi system injeksi bahan bakar mesin diesel.
  1. Menyimpan bahan bakar
  2. Menyaring bahan bakar
  3. Memompa atau menginjeksi bahan bakar kedalam ruang bakar silinder mesin
  4. Mengabutkan bahan bakar kedalam ruang bakar silinder mesin
  5. Memajukan saat injeksi bahan bakar
  6. Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melauli pengaturan penyaluran bahan bakar.
  7. Mengembalikan kelebihan bahan bakar kedalam tangki bahan bakar

B. Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary

Berikut ini komponen-komponen utama yang terdapat pada pompa injeksi distributor

1. Pompa pemberi (Feed Pump)

Daya hisap pompa injeksi tidak mampu menghisap bahan bakar ke pompa pada kondisi tertentu, misalnya pada kecepatan tinggi. Oleh sebab itu, untuk menjaga ketersediaan bahan bakar pada ruang pompa injeksi maka diperlukan pompa tambahan yaitu feed pump (pompa pemberi) atau juga ada yang menyebutnya dengan istilah fuel supply pump (pompa penyuplai bahan bakar).


Feed pump pada sistem bahan bakar diesel berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar dan kemudian menekannya ke pompa injeksi utama yang sebelumnya telah melewati fuel filter untuk disaring terlebih dahulu.

Pompa pemberi tipe rotary ini berada dalam pompa injeksi yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke dalam rumah pompa melalui water sedimenter dan filter. Pompa injeksi distributor yang sering digunakan, yaitu tipe sudu rotary yang berfungsi untuk mengisap bahan bakar dari tangki dan menekannya kedalam ruang pompa injeksi.

Gambar 8.3 Pompa pemberi (feed pump)

2. Katup pengatur tekanan bahan bakar (regulating valve)

Katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar kedalam ruang pompa sesuai dengan putaran mesin.
Gambar 8.4 Katup pengatur tekanan bahan bakar (regulating valve)

Besarnya tekanan bahan bakar pada pompa pemberi ditentukan oleh tekanan pegas pada piston katup pengatur ini, sedangkan piston tertekan oleh tekanan bahan bakar. Bila kecepatan pompa bertambah maka bertambah pula tekanan bahan bakarnya.

3. Plunyer dan plat nok

Penyaluran bahan bakar pada pompa injeksi bahan bakar distributor tipe VE melalui kerja komponen-komponen yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 8.5 Penyaluran bahan bakar pada pompa injeksi distributor tipe VE

Gambar 8.6 Pengisian


Gambar 8.7 Penyaluran


Gambar 8.8 Akhir penekanan


Gambar 8.9 Penyamaan tekanan

Pada pompa injeksi distributor tipe VE ini dilengkapi dengan penutup aliran bahan bakar ke pompa yang disebut dengan fuel cut-off solenoid. Bila kunci kontak diputar ke posisi ON maka katup solenoid akan tertarik oleh kemagnitan sehingga saluran isap akan terbuka. Bila kuncikontak diputar ke arah OFF maka kemagnitan pada solenoid hilang dan katup solenoid akan menutup saluran bahan bakar ke elemen pompa.

Gambar 8.10 Selenoid penutup bahan bakar

4. Governor

Governor mekanik (mechanical governor) merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur saat injeksi (injection timing) yang bekerja menurut tekanan bahan bakar.

Gambar 8.11 governor mekanik

Menurut Maleev, 1995 menyatakan bahwa fungsi utama pengatur motor diesel diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Pengatur kecepatan konstan, yakni untuk mempertahankan motor agar csama atau hampir sama tanpa beban sampai beban penuh.
  • Pengatur kecepatan variabel ,yakni untuk mempertahankan kecepatan motor yang diinginkan dari kecepatan tanpa kerja sampai kecepatan maksimum tanpa tergantung perubahan beban, kecepatan sendiri diatur dengan tangan.
  • Pengatur pembatas kecepatan, yakni untuk mengendalikan motor minimum dan untuk membatasi kecepatan maksimumnya atau untuk kecepatan minimumnya saja.
  • Pengatur pembatasan beban, yakni untuk membatasi beban yang dapat diambil oleh motor pada setiap kecepatan.

5. Pewaktu otomatis (automatic timer)

Pewaktu otomatis (automatic timer) merupakan komponen yang berfungsi mengatur saat injeksi (injection timing) yang bekerja menurut tekanan bahan bakar.
Gambar 8.12 pewaktu otomatis

6. Katup penyalur (delivery valve)

Katup penyalur (delivery valve) berfungsi mencegah bahan bakar dari dalam pipa tekanan tinggi masuk kedalam ruang elemen pompa dan mengisap sisa bahan bakar dari injector pada akhir injeksi.
Gambar 8.13 katup penyalur

C. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary

Berikut adalah cara kerja dari komponen-komponen pompa injeksi distributor dengan tipe VE.

1. Pompa Pemberi (feed pump)

Pompa pemberi ini digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft) dan selama rotor berputar sudu pompa menekan keluar akibat gaya sentrifugal. Rotor yang tidak sepusat (eksentrik) ini menyebabkan bahan bakar akan terisap dan ditekan ke ruang pompa.

2. Katup pengatur tekanan

Mekanisme kerja komponen ini yaitu, memanfaatkan harga tegangan pegas regulating valve. Ketika tekanan bahan bakar yang dihasilkan feed pump tinggi, tekanan bahan bakar akan mendorongpiston untuk membuka saluran yang menuju feed pump kembali. Oleh sebab itu, tekanan bahan bakar relative konstan pada kondisi putaran mesin apapun.

3. Pewaktu otomatis

Cara Kerja dari Automatic Timer sebagai berikut.

a. Pada saat putaran Engine rendah
Apabila putaran Engine rendah maka tekanan bahan-bakar didalam
Injection housing menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena rotor blade berhubungan, dan digerakkan oleh putaran Engine, sehingga tekanan bahan-bakar didalam Injection Housing belum mampu melawan tekanan Timer Spring, akibatnya pemajuan saat injeksi belum mualai terlaksana.

Dapat dilihat pada gambar berikut.
Cara Kerja dari Automatic Timer

b. Pada saat putaran Engine Tinggi
Apabila putaran Engine tinggi, maka tekanan bahan-bakar didalam Injection housing menjadi tinggi. Hal ini disebabkan karena rotor blade berhubungan, dan digerakkan oleh putaran Engine berputar lebih cepat, sehingga tekanan dan jumlah bahan-bakar didalam Injection Housing bertambah, sehingga Pistonak akan bergerak menekan Timer Spring, akibatnya pemajuan saat injeksi Terjadi.

4. Governor

Governor adalah pesawat yang bertugas mengubah jumlah pemberian bahan bakar, agar putaran (poros motor) tetap pada angka yang telah ditentukan. Walaupun beban luar berubah, alat tersebut mengatur setiap saat (cepat, teliti dan otomatis). Apabila kecepatan motor naik maka governor segera menggerakkan penakar bahan bakar sedemikian rupa hingga pemberian bahan bakar yang disemprotkan kedalam silinder berkurang. Dan sebaliknya bila kecepatan motor turun maka governorsegera mereduksi pemberian bahan bakar ke dalam silinder (Arismunandar,W dan Koichi Tsuda, 2004)

Beberapa langkah kerja governor berdasarkan kondisinya :

a. Posisi start
Mesin mati, throttel dibuka penuh, kevakuman nol. Batang pengatur pada posisi maksimum.

b. Posisi idle
Throttel pada penahan putaran idle kecepatan udara tinggi kevakuman besar dan batang pengatur tertarik kearah stop / sedikit. Putaran mesin menurun kevakuman menurun batang pengatur terdorong kearah maksimum. Putaran mesin, naik kevakuman naik, dst.

c. Posisi putaran maksimum dan pembatasan
Throttel pada penahan putaran maksimum, kevakuman kecil batang pengatur terdorong kearah volume maksimum. Putaran maksimum tercapai, bila kekuatan kevakuman dan pegas pengatur sebanding.
Jika putaran mesin naik lagi, maka kecepatan udara bertambah naik ? kevakuman naik, batang pengatur tertarik ke arah stop / sedikit, ada pengurangan jumlah injeksi putaran maksimum diregulasi.

5. Plunger dan plat nok Plunger dan pelat nok digerakan oleh poros pompa (drive shaft).

  • Pompa pemberi dan plat nok digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft).
  • Plunyer dan plat nok ditekan oleh dua buah pegas plunyer melawan roller.
  • Plat nok mempunyai 4 buah muka nok (cam face), yang bila berputar muka nok berada di atas roller dan plunyer bergerak maju, sehingga bila plat nok dan plunyer berputar satu kali maka plunyer bergerak 4 kali maju mundur.
  • Bahan bakar disalurkan ke tiap silinder setiap ¼ putaran plunyer dan satu kali plunyer bergerak bolak-balik.
  • Plunyer mempunyai 4 alur pengisian (suction groove) dan satu lubang distribusi (distribution port).
Dengan demikian pada silinder pompa terdapat 4 saluran distribusi (distribution passage). Pengisapan terjadi bila salah satu alur pengisian segaris dengan lubang isap, dan penyaluran bahan bakar berlangsung bila lubang distribusi segaris dengan salah satu dari 4 saluran distribusi. Proses penyaluran bahan bakar terdiri dari pengisapan (suction), penyaluran (delivery), akhir penekanan (termination), dan penyamaan tekanan (pressure equalization).

D. Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar Pompa Injeksi Rotary

Pembongkaran pompa injeksi berdasarkan pada hasil kalibrasi pompa injeksi pada mesin penguji (test bench). Apabila hasil dari kalibrasi menunjukan adanya kerusakan, pompa injeksi dibongkar agar kerusakannya dapat diperiksa.

Pembongkaran bagian-bagian pompa injeksi sebaiknya menggunakan alat servis khusus (special service tools/SST) yang telah tersedia sesuai dengan tipe pompa injeksi yang tercantum pada buku petunjuk servis dari pabrik (manual book).

Pembongkaran pompa injeksi tipe VE terdiri atas beberapa bagian berikut.
  • Governor
  • Control rack
  • Poros nok
  • Tapper roller
  • Pegas pengontrol
  • Elemen pompa (plunyer dan silinder/barrel)
  • Katup pemberi
  • Dudukan katup pemberi dan pemegangnya

E. Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi Rotary

Bagian-bagian sistem pengaliran bahan bakar akan dirawat berurutan sesuai dengan arah aliran solar.

1. Buang air / kotoran pada tangki.

  • Buka baut tap dan buang air / kotoran pada tangki. Tutup dan keraskan baut tap dari semua tangkin sudah dikeluarkan.
  • Tangki yang kotor sekali harus dilepas pada kendaraan untuk pembersihannya.

2. Pemisah air (water sedimenter)

  • Buang air dengan membuka kran.
  • Untuk melancarkan pembuangan, gerakan pompa tangan
  • Jika tidak ada pompa tangan, kendorkan salah satu sambungan slang pada pemisah air, supaya terjadi ventilasi udara.
  • Apabila pemisah air kotor sekali, bongkarlah untuk dibersihkan.

3. Pompa bahan bakar.

  • Bila pada sambungan isap pompa bahan bakar terdapat saringan kasar, lepas dan bersihkan dalam solar.
  • Pada waktu pemasangan, perhatikan dudukan paking perapat dan oring

4. Saringan solar halus.

Saringan solar halus ada 2 macam, satu dalam bentuk cartridge (saringan dan rumahnya berada dalam satu unit) dan yang lain dalam bentuk elemen saringan. Gantilah cartridge. jangan mengeraskan dengan tenaga besar ! Sewaktu elemen saringan diganti, bersihkan rumahnya. Perhatikan dudukan pegas dan paking – paking selama pemasangan !

5. Pompa Injeksi.

  • Bila pompa injeksi tidak dilumasi melalui sirkuit pelumasan motor, kontroll permukaan oli pada pompa injeksi.
  • Jika pompa injeksi dilengkapi dengan governor pneumatik (vakum), berii beberapa tetesan oli kedalam governor.
  • Kontrol kondisi slang-slang vakum governor pneumatik. Apabila keras, retak atau longgar pada sambungannya, ganti dengan yang baru.

6. Pembuangan udara.

Setelah semua komponen sistem pengaliran bahan bakar dipasang kembali, udara didalam sistem tersebut perlu dibuang, supaya motor dapat dihidupkan.
  • Kendorkan baut-baut pembuang udara yang terletak pada rumah /sambungan saringan halus dan juga pada ujung belakang pompa injeksi, bila pompa tidak dilengkapi dengan saluran pengembali.
  • Gerakkan pompa tangan sampai solar bersih keluar, kemudian keeaskan baut pembuang udara. Macam-macam jenis pompa tangan lihat halaman petunjuk
  • Bila pompa injeksi dilengkapi dengan saluran pengembali A, gerakkan tangan lagi sampai katub pelepas pada pompa injeksi bersuara gemertak.

7. Penyetelan pada pneumatic governor

  • Stel baut setelan bahan bakar pada penyetelan maximum untuk membersihkan bahan bakar yang dinyatakan dalam lebaran data untuk pengujian governor.
  • Kendorkan penahan putaran lambat (idling demmper) dan putarkan keluar skrup beberapa putaran.
  • Jalankan mesin pengetes pada kecepatan yang dianjurkan untuk pengujian.
  • Jalankan pompa vacuum dari mesin penguji dan tingkatkan hingga batang control mulai bergerak (catat keadaan ini)
  • Teruskan penambahan vacuum hingga bahan bakar terhenti mengalir pada tabung penguji.
  • Bandingkan besarnya vacum dengan lembaran data untuk pompa yang di uji.
  • Kembalikan baut penyetel bahan bakar maximum pada keadaan jalan normal
  • Penyetelan penahan jalan lambat (idle demper) dilakukan jika pompa dipasang pada motor.

8. Kontrol akhir.

  • Hidupkan motor. Tidak menjadi masalah apabila motor pada saat pertama tidak hidup pada keseluruhan silindernya.
  • Keringkan saluran dan sambungan sistem pengaliran solar dengan pistol udara, kemudian periksa kebocoran. Perhatika khusus pada sambungansambungan yang telah dilepas !
Demikian ulasan singkat menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi Rotary ini. Semoga bisa membantu.