Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line -
Setelah peserta didik melaksanakan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik
dapat :
- Menyebutkan nama-nama komponen system bahan bakar diesel injeksi inline dengan percaya diri dan tepat.
- Menjelaskan cara kerja komponen-komponen system bahan bakar disel injeksi in-line
- Menjelaskan prinsip kerja system bahan bakar diesel pompa injek inline dengan percaya diri dan tepat sesuai dengan petunjuk servis manual kendaraan.
- Memeriksa system bahan bakar diesel injeksi in-line dengan percaya diri dan tepat sesuai petunjuk servis manual kendaraan.
- Merawat system bahan bakar diesel injeksi in-line dengan percaya diri dan tepat sesuai petunjuk servis manual kendaraan.
Alat transportasi merupakan sarana pendukung keberlangsungan aktifitas manusia
di jaman ini, juga sesuai perkembangan jaman alat transfortasi dikategorikan
sebagai symbol perkembangan jaman, perkembangan dunia semakin maju sehingga
semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini bertujuan untuk mengikuti
teknologi yang berkembang.
Manusia semakin dipermudah dengan perkembangan teknologi ini, namun
perkembangan ini tentu tidak lepas dari perkembangan ilmu dalam bidangnya,
Transportasi yang dibutuhkan pada perkembangan jaman ini adalah alat yang
mampu beroprasi tanpa henti, hemat, kuat dan ramah lingkungan.
Kriteria ini sangat sesuai dengan jenis mesin diesel dimana meisn diesel
memiliki karakter mesin yang kuat,hemat dan ramah bahan bakar. Oleh karena itu
mesin diesel pun mengalami perkembangan yang sangat pesat dan ini dilakukan
utuk mengikuti perkembangan jaman.
Penemu motor diesel adalah seorang ahli dari Jerman, bernama Rudolf Diesel
(1858 – 1913). Ia mendapat hak paten untuk mesin diesel pada tahun 1892,
tetapi mesin diesel tersebut baru dapat dioperasikan dengan baik pada tahun
1897.
Tujuan Rudolf Diesel dalam menemukan mesin diesel yaitu utnuk Menaikkan
rendemen motor (rendemen motor bensin = 30%, rendemen motor diesel = 40 –
51%), Mengganti sistem pengapian dengan sistem penyalaan sendiri, karena
sistem pengapian motor bensin pada waktu itu kurang baik. Mengembangkan sebuah
mobil yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar lebih murah daripada bensin.
Perlengkapan Sistem Bahan Bakar Diesel |
Nama bagian:
- Tangki bahan bakar
- Saringan kasa pada pompa mengalir
- Advans saat penyemprotan
- Saringan halus
- Pompa injeksi
- Governor
- Nosel
- Busi Pemanas
A. Pengertian Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line
Pompa injeksi bahan bakar berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan tekanan
yang cukup melalui kerja elemen pompa. Pada system injeksi bahan bakar dengan
pompa injeksi tipe sebari (in-line) terdiri atas empat elemen pompa yang
melayani empat buah silinder.
Dengan demikian, tiap silinder pada mesin diesel akan dilayani oleh satu
elemen pompa secara individual. Kontruksi pompa injeksi tipe ini biasa
digunakan pada kendaraan berat seperti bus, truk atau alat berat.
1 Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (Tipe In-line) |
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti diatas,
terdiri dari empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan
demikian tiap silinder mesin diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa
secara individual.
Pompa injeksi pada dasarnya dapat diartikan sebagai alat khusus dari mesin
diesel yang digunakan untuk menciptakan tekanan tinggi pada solar. Tekanan
tinggi yang digunakan pada injector bertujuan untuk mengabutkan solar, sesuai
prinsip dari injector yang memiliki nozel dengan lubang yang relative kecil.
Nozel ini mempunyai nipple jet yang dapat terbuka jika terdapat solar
bertekanan. System pompa injeksi konvensional masih sering digunakan meskipun
pada saat ini teknologi commor rail sudah mulai banyak digunakan pada mesin
diesel.
Hal tersebut dikarenakan system pompa injeksi konvensional lebih tahan lama
dan memiliki perawatan yang mudah sehingga masih banyak kendaraan yang
menggunakannya. Tipe in-line banyak digunakan pada mesin diesel engine kelas
menenah dan besar, yang plunger-nya disusun segaris menggunakan jumlah yang
disesuaikan dengan jumlah silinder.
B. Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line
Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga
besar, karena pompa injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap elemen pompa
melayani satu silinder mesin.
2 Pompa injeksi sebaris (in-line) |
Berikut ini komponen-komponen yang terdapat pada pompa injeksi tipe in-line.
1. Camshaft
Camshaft atau juga bisa disebut dengan poros cham, bekerja akibat hasil dari
putaran poros engkol yang di transmisikan melalui sebuah mekanisme roda gigi
atau rantai timing, chamshaft merupakan komponen yang berfungsi untuk
mendorong plunger sesuai firing order dengan rangkaian yang sedemikian rupa
agar plunger dapat menendang bahan bakar bertekanan tinggi ke unit nozel.
Kerusakan yang sering terjadi pada komponen ini adalah terjadinya aus pada
bubungan atau tonjolan nok penekannya. Solusi yang paling tepat untuk
menormalkan kembali kerja engine adalah mengganti komponen tersebut dengan
Camshaft yang baru. Apabila belum ingin mengganti, kita dapat menaikan derajat
timing pembakaran pompa injeksi.
Cara ini digunakan untuk mengejar ketertinggalan pompa injeksi yang
menembakkan bahan bakar pada saat TMA silinder mesin. Kerusakan lain yang
sering terjadi adalah kelonggaran/kocaknya bearing yang terdapat pada
Camshaft.
Bila dirasa belum terlalu kocak tambahkan ring tipis pada bagian antara
bearing dengan Camshaft. Lakukan trial dan error sampai ditemukan ukuran ring
yang pas.
2. Tappet
Tappet adalah komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara chamshaft
dengan plunger, menggunakan roll dibagian bawah untuk menghindari terjadinya
gesekan kasar antara Tappet dengan nok pada Camshaft.
Bagian ini jarang mengalami kerusakan, seklaipun terjadi kemacetan yang
mengakibatkan Tappet tidak dapat bergerak naik turun menekan plunger.
Kerusakan yang terjadi bukan berasal dari Tappet melainkan pada lubang dimana
Tappet dipasang. Lakukan pemeriksaan adanya cacat pada lubang tersebut.
3. Plunger
Plunger adalah suatu komponen yang dibuat dengan berbagai bentuk. Bentuk
tersebut telah disesuaikan dengan masing-masing injeksi. Namun, semua memiliki
kesamaan dalam hal cara kerja dan fungsi, kecuali pada plunger untuk tester
nozel dan beberapa tipe pompa injeksi 1 silinder yang tidak mempunyai
helix/control groove.
Plunger bekerja naik dan turun dengan cara memompa bahan bakar dan juga
bergerak ke kiri dan kanan dengan tujuan untuk mengatur jumlah dari debit
minyak yang dipompakan. Gerakan naik dan turun yang terjadi pada plunger
disebabkan dorongan yang berasal dari Tappet yang ditekan oleh Camshaft dan
juga oleh dorongan balik oleh spring plunger.
4. Governor
Governor adalah komponen mesin diesel yang dibuat untuk mngatur putaran dan
daya mesin dengan melakukan pengontrolan volume penyemprotan yang didasarkan
pada beban mesin yang tak terkontrol dari pedal gas. Governor bekerja dengan
cara menggerakan rak pengontrol pompa injeksi dan rak pengontrol yang akan
mengatur langkah efektif plunger.
5. Control rack dan control sleeve
Control rack dan control sleeve adalah suatu kestuan yang tidak dapat
dipisahkan. Walaupun memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki cara keja
yang sama. Untuk pompa injeksi in-line biasa, perhatikan pada jumlah gigi
control sleeve yang tersisa yang berada disisi kiri dan sisi kanan ketika rack
digerakan ke kiri dan ke kanan.
Baca juga:
Letak Kode CVV BCA
Samakan antara control sleeve yang satu dengan yang lain, tetapi harus dengan
jumlah hitungan yang sama. Control rack jarang memiliki masalah, tetapi masih
memiliki kemungkinan tidak dapat lancer dalam bergerak karena bengkok.
Sebaiknya, lakukan penggantian jika terdapat kebengkokan. Hal tersebut
dikarenakan batang pengatur ini belum tentu dapat lurus secara utuh 100%
apabila di luruskan secara manual. Perhatikan kebersihan didalam komponen
sebelum melakukan pemasangan komponen, karenahal ini akan sangat mempengaruhi
kinerja dari control rack dan control sleeve. Kotoran yang tersisa dapat
mengganjal antara gigi pada control rack dengan gigi pada control sleeve.
6. Feed pump
Feed Pump berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke
pompa melalui fuel filter. Feed pump adalah single acting pump yang dipasang
pada bagian sisi pompa injeksi dan digerakan oleh camshaft pompa injeksi,
manual pump juga dipasang disini untuk mengeluarkan udara dari saluranbahan
bakar bila diperlukan sebelum mesin dihidupkan.
Ruang bahan bakar pada pompa injeksi harus terus menerus terisi bahan bakar
dalam jumlah yang cukup, tetapi fuel pump sendiri tidak dapat memberikan bahan
bakar yang cukup pada saat mesin kecepatan tinggi, oleh karena itu bahan bakar
diesel harus dialirkan ke pompa injeksi pada tekanan tertentu dan untuk tujuan
itu tekanan pengaliran dipertahankan pada 1,8 - 2,2 kg/cm2 (25-31 psi, 177 –
216 kpa )
Feed Pump |
Priming Pump / Feed Pump
Feed pump berfungsi sebagai sumber asupan makanan bagi pompa injeksi
dikarenakan unit inilah yang menyalurkan bahan bakar dari tangki menuju ke
ruang injeksi. System kerja dari alat ini tidak jauh berbeda dengan pompa pada
umumnya, yaitu menyuplai bahan bakar dan menutup rapat pintukembali bahan
bakar kedalam tangki.
Feed pump digerakan oleh camshaft pompa injeksi yang menyebabkan piston
bergerak bolak-balik sehingga dapat menghisap dan mengeluarkan bahan bakar
dengan tekanan. Pada saat camshaft tidak mendorong tappet roller, piston
mendorong push rod ke bawah karena adanya tegangan piston spring pada saat itu
volume pada pressure chamber membesar dan membuka inlet valve untuk menghisap
bahan bakar. Camshaft terus berputar dan kadang-kadang mendorong piston
melalui tappet roller dan push rod.
4 Cara kerja Feed Pump |
Naik piston menekan bahan bakar didalam pressure chamber, menutup inlet valve
dan bahan bakar dikeluarkan dengan tekanan. Sebagian bahan bakar yang
dikeluarkan memasuki prssure chamber yang terletak dibelakang piston.
Bila tekanan bahan bakar (tekanan pengeluaran) dibelakang piston naik mencapai
1,8 – 2,2 kg/cm2 (25-31 psi, 177 – 216 kpa ) maka tegangan pegas tidak cukup
kuat untuk menurunkan piston, akibatnya piston tidak dapat lagi bergerak
bolak-balik dan pompa berhenti bekerja.
Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan pada feed pump. Pertama, pastikan
semua klep dalam keadaan yang rata dan dapat menutup rapat ketika berhenti
bekerja. Hal ini bertujuan untuk menjamin pompa agar selalu bekerja dengan
optimal apabila digunakan. Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan ialah
piston pompa, piston yang mengalami ekausan dapat mengakibatkan tercampurnya
solar kedalam oli mesin.
Kerusakan lain pada piston juga dapat disebabkan oleh sel yang ada dalam
tangki pendorong antara piston dengan Tappet feed pump telah rusak. Hal yang
paling parah, yaitu silinder Tappet dimana piston berada juga akan mengalami
kerusakan atau kecacatan.
C. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line
Prinsip kerja pompa ini adalah dengan cara memanfaatkan tonjolan pada Camshaft
pompa yang menekan plunger secara tiba-tiba. Sementara itu , penekan cam
diatur oleh sebuah timing chain yang terhubung dengan poros engkol.
1. Langkah awal, solar mengalir dari tanki masuk ke input feed pompa injeksi.
2. Saat memasuki pompa, solar akan diarahkan ke komponen plunger barel.
Plunger barel merupakan ruang tempat solar akan disalurkan ke sistem injeksi.
3. Ketika mesin dihidupkan, otomatis Camshaft pompa berputar. Sehingga
Camshaft menenakan plunger kearah atas.
4. Sementara utu dibagian atas plunger terdapat plunger barel yang terisi
dengan solar. Sehingga gerakan plunger akan menekan solar kearah atas,
5. Dibagian atas plunger terdapat delivery pipe yang bisa terbuka saat ada
tekanan dari arah pompa namun akan tetap tertutup saat ada tekanan pada selang
injektor.
6. Sehingga solar tertekan masuk kesaluran selang injektor dengan tekanan
tinggi,
7. Hal itu, akan mendorong solar yang sebelumnya sudah memenuhi saluran selang
injektor, akibatnya pada ujung nozzle akan terbuka.
8. Hal itu menyebabkan solar keluar dengan metode mengabut.
9. Ketika kabel gas ditarik, maka rack adjuster akan memperbesar volume
plunger barel. Sehingga suplai solar ketika plunger menekan akan lebih banyak.
10. Akhirnya RPM mesin bisa meningkat.
11. Sementara komponen sentrifugal advancer digunakan untuk mengatur timming
penginjeksian dengan mengatur sudut camshaf pompa.
Ketika mesin akan dimatikan, maka kita harus menghentikan suplai solar ke
dalam pompa injeksi. Hal ini berbeda dengan mesin bensin karena sistem
pengapian diesel bekerja secara otomatis (self burning) atau akan terbakar
dengan sendirinya.
Sebenarnya solar tidak terbakar dengan sendirinya, namun suhu pada ruang bakar
sudah melebihi titik nyala solar. Sehingga ketika solar keluar pada langkah
usaha, otomatis akan terbakar. Meski menggunakan metode mekanis yang cukup
sederhana, terbukti sistem ini memiliki ketahanan lebih bandel serta perawatan
yang tidak serumit sistem common rail.
Hal itu juga dipengaruhi faktor tekanan bahan bakar. Pada sistem common rail
tekanan bahan bakar pada selang bahan bakar bisa mencapai 20.000 KG/Cm2.
Karena kelebihannya yaitu setiap tiap elemen pompa melayani satu silinder
mesin maka pompa tipe ini banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan diesel
dengan tenaga besar.
Elemen pompa yang terdiri dari plunger (plunger) dan silinder (barrel) yang
keduanya sangat presisi, sehingga celah antara plunger dan silindernya sekitar
1/1000 mm. Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan tinggi saat
injeksi, walaupun pada putaran rendah.
Sebuah alur diagonal yang disebut alur pengontrol (control groove) adalah
bagian dari plunger yang dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan
dengan bagian atas plunger oleh sebuah lubang. Bahan bakar yang dikirimkan
oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi dengan tekanan rendah. Plunger
bergerak turun naik dengan putaran poros nok pompa injeksi. Gerakan
bolak-balik ini sesuai dengan cara kerja sebagai berikut.
5 Elemen Pompa Injeksi Sebaris |
6 Proses kerja elemen pompa injeksi sebaris |
Keterangan:
1 = Plunyer
2 = Silinder (barrel)
3 = Alur pengontrol
4 = Lubang masuk elemen
5 = Katup penyalur
6 = Sleeve pengontrol plunyer
7 = Pinion pengontrol plunyer
8 = Plunger driving face
9 = Batang pengatur (control rack)
7 Cara kerja elemen ponpa injek sebaris |
1. Pada saat plunger berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui
lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di
atas plunger.
2. Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh Tappet roller
maka plunger bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunger bertemu dengan
bibir atas lubang masuk, bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar pompa
melalui pipa tekanan tinggi ke injector.
3. Plunger tetap bergerak ke atas. Namun, pada saat bibir atas control groove
bertemu dengan bibir bawah lubang masuk, penyaluran bahan bakar terhenti.
4. Gerakan plunger keatas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinnggal
dalam ruang penyakuran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunger dan
mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap sehingga tidak ada lagi bahan bakar
yang disalurkan.
Tinggi pengangkatan nok adalah 8mm sehingga gerakan plunger naik turun juga
sebesar 8 mm. pada saat plunger berada pada posisi bawah, plunger menutup
lubang masuk kira-kira 1,1 mm dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm.
Dengan demikian, plunger baru akan menekan setelah bergerak keatas kira-kira
1,9 mm. langkah ini disebut “prestroke” dan pengaturannya dapat dilakukan
dengan menyetel baut pada tapper roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat
injeksi (injection timming) bahan bakar keluar pompa.
8 Ukuran elemen pompa pada tipe in-line |
Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diaturoleh governor sesuai dengan
kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan dengan
contol pinion yang diikatkan pada control sleeve.
Control sleeve ini berputaar bebas terhadap silinder. bagian bawah plunger
(flens) berjaitan dengan bagian bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang
dikirim tergantung pada posisi plunger dan perubahan besarnya langkah efektif.
Langkah efektif adalah langkah plunger dimulai dari tertutupnya lubang masuk
oleh plunger sampai control groove bertemu dengan lubang masuk. Langkah
efektif akan berubah sesuai dengan posisi plunger dan jumlah bahan bakar yang
diinjeksi sesuai dengan besarnya langkah efektif.
9 pengendalian jumlah bahan bakar yang diinjeksi |
Penekanan bahan bakar dari elemen pompa menuju ke injector diatur oleh katup
penyalur (delivery valve). Katup penyalur memiliki fungsi ganda., yaitu untuk
menvegah bahan bakar dalam pipa yang bertekanan tinggi mengalir kembali ke
plunger dan untuk menghisap bahan bakar dari ruang injector pada saat proses
penyemprotan.
10 Katup penyalur |
Dengan demikian, katup penyalur pada pompa injeksi ini menjamin injector akan
menutup dengan cepat pada saat akhir injeksi. Hal ini untuk mencegah bahan
bakar menetes, yang dapat menyebabkan pembakaran awal (pre-ignition) selama
siklus pembakaran berikutnya.
1. Pada saat awal injeksi, katup penyalur pada posisi terangkat dari dudukan
dengan adanya tekanan bahan bakar yang dipompa keluar dari pompa plunger. Hal
ini memungkinkan bahan bakar tertekan dialirkan ke nozel injeksi.
2. Jika tekanan penyaluran menurun dan pegas katup penyalur menekan aktup
penyalur kebawah, relief valve akan menutup hubungan antara ruang penyalur
dengan pipa injeksi dan selanjutnya katup akan masuk kedalam sampai dudukan
bersentuhan dengan bodi untuk mencegah menurunnya katup.
11 Cara kerja Katup |
D. Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line
Berikut ini cara pemerikasaan pada pompa injeksi In-line :
1. Pengetesan penyemprotan minyak untuk pompa injeksi tipe in-line
Cara pengetesan penyemprotan minyak untuk pompa injeksi tipe in-line adalah
sebagai berikut :
a. Dengan melepasakn automatic timmer dan kemuadian memasang round nut dan
juga memasang injection pump tester.
Setelah itu melepas control rack cover dan memasang position measuring device
(special tools) kendurkan pad aide set bolt da full speed set bolt.
Selanjutnya, dorong rack menuju governor dengan penuh dan setel posisi ini
pada O dan rack position measuring device
b. Penyetelan injection rate. Pengukuran injection rate berada pada posisi
rack dan speed yang berbeda-beda. Jika injection rate diluar ketentuan maka
lakukan penyetelan, berikut langkah-langkah oenyetelan-nya :
1) Lakukan pengendoran sedikit pada pinion clamp screw.
2) Control rack dikunci putar control sleeve dengan adjusting rod.
3) Lakukan pengencangan pada pinion clamp srew.
2. Sliding block
Terjadi aus, biasanya disebabkan oleh fungsi dari slididng block yang mengatur
keluarnya bahan bakar yang memiliki gigi-gigi pinion yang berhubungan dengan
plunger barrel.
3. Pemeriksaan pada Plungger
Kerusakan yang sering terjadi pada plunger ialah seringnya tergores. Hal ini
biasanya disebabkan oleh pemakaian bahan bakar yang terkontaminasi dengan
bahan lain, adanya kotoran yang mengendap pada tangki bahan bakar, atau
saringan bahan bakar yang tidak mampu bekerja dengan baik. Oleh sebab itu,
perlu dilakukan pembersihan pada tangki bahan bakar atau mengganti saringan
minyak dengan yang baru.
4. Pemeriksaan pada bearing
Kerusakan pada bearing sering erjadi akibat aus dari getaran akibat putaran
pump yang beroprasi. Jika dirasa terjadi kerusakan/aus maka segera ganti.
5. Pemeriksaan pada Delivery valve
Delivery valve biasanya terjadi haus , kebanyakan disebabkan oleh injection
pump, pada tipe in-line ini memiliki tekanan yang tinggi dan dipakai dalam
jangka waktu yang relative lama. Untuk menghindari hal tersebut, segera
lakukan perbaikan dnegan mengganti komponen tersebutdengan yang baru jika
terasa terjadi kerusakan.
6. Pemeriksaan Pompa Injeksi Tipe In – line
Pompa Injeksi tipe in line menggunakn filter dengan elemen kertas, pada bagian
atas filter body terdapat sumbat ventilasi udara yang dipergunakan untuk
mengeluarkan udara yang mungkin dapat tercampur dengan bahan bakar.
Pada saat sumbat ventilasi udara dilonggarkan, gerakan priming pump akan
mengeluarkan udara dari sistem bahan bakar. Priming pump pada pompa injeksi
tipe in-line merupakan satu unit bersama feed pump yang dipasangkan pada body
pompa injeksi.
Water sedimenter yang dipergunakan tipenya sama dengan pada tipe distributor,
biasanya dipasangkan terpisah dari sarigan bahan bakar. Bila sambungan isap
pompa bahan bakar terdapat saringan kasar, lepas dan bersihkan dengan solar.
Pada waktu pemasangan, perhatikan dudukan paking perapat dan ring O.
12 Pemeriksaan pompa injeksi |
7. Pemeriksaan elemen saringan solar
Periksa elemen saringan solar kemungkinan terdapat kotoran. Perhatikan dudukan
pegas dan paking – paking selama pemasangan.
8. Pemeriksaan pada Pompa Injeksi
Periksa permukaan oli pada pompa injeksi dengan melepas tangkai pemeriksaan
oli (yang ditunjuk anak panah).
14 Pemeriksaan Pompa Injeksi |
E. Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar Diesel Pompa Injeksi In-Line
1. Membuang air dan kotoran pada Tangki bahan bakar
Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi untuk menyimpan bahan bakar (solar),
terbuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dipaisi anti karat. Dalam
tangki bahan bakar terdapat fuel sender gauge yang berfungsi untuk menunjukan
jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki.
Selain itu terdapat juga separator yang berfungsi sebagai peredam bila
kendaraan berjalan pada kondisi jalan yang bergelombang, berjalan atau
berhenti secara tiba-tiba, duel inlet ditempatkan 2-3 mm dari bagian dasar
tangki, ini dimaksudkan untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.
Baca juga: Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic
Fuel Injection/EFI)
Langkah-langkah membuang air pada tangki bahan bakar sebagai berikut :
a. Sediakan tangki penampug
b. Buka baut tap dan buang air/kotoran pada tangki, setelai semua air/kotoran
terkuras, tutup dan kencangkan kembali baut tap.
c. Jika terdapat kotoran yang berlebihan maka pembersihan ini di perlukan
pelepasan tangki pada kendaraan untun membersihkannya.
2. Membuang air pada water sedimeter
Lampu indicator volume air akan menyala apabila ketinggian air pada water
sedimeter melebihi batas. Prosedur untuk merawat komponen ini sebagai berikut
:
a. Letakan ujung sekang plastic kedalam pelampung (letaknya dibawah drain
plug)
b. Kendorkan tutup pembuang udara dan tutup pembuang air kemudian buang airnya
sampai habis.
c. Setelah airnyaterbuang seluruhnya, kencangkan kembali tutup pembuang udara
dan tutup pembuang air.
d. Kemudian oprasikan pompa tangan pada pompa injeksi untuk membuang angin
pada saluran bahan bakar.
e. Setelah menghidupkan mesin, periksa apakah ada kebocoran solar pada drain
plug.
3. Membersihkan saringan bahan bakar kasar.
Bila pada sambungan isap pompa bahan bakar terdapat saringan kasar lepas dan
bersihkan dalam solar, pada waktu pemasangan, perhatikan dudukan paking perapat
O-ring.
4. Membersihkan saringan bahan bakar halus
Terdapat dua macam saringan solar halus, ada yang berbentuk cartridge
(saringan dan rumahnya berada dalam satu unit) ada juga dalam bentuk elemen
saringan.
5. Mengontrol pelumasan pompa injeksi
Bila pompa injeksi tidak dilumasi melalui sirkuit pelumasan motor, maka
control permukaan oli pada pompa injeksi.
6. Membuang udara pada system aliran bahan bakar (bleeding).
Apabila terdapat udara terperangkap didalam sistem, aliran bahan bakar akan terganggu tekanannya. Kondisi ini lantaran volume bahan bakar yang yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar tidak sesuai dengan kebutuhan mesin. Masuknya angin juga membuat tekanan injeksi bahan bakar akan melemah. “Kondisi ini juga bisa membuat mesin jadi brebet.
7. Periksa dan stel tekanan injection nozzel
Hubungkan nozzle holder dan
tester nozzle dan gerakan tuas dengan kecepatan 50 sampai 60 permenit.
Bila ternyata hasilnya tidak sesuai sfesifikasi, maka perlu ganti shim.
RANGKUMAN
1. Langkah kerja dalam pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan
bakar pada motor diesel adalah meliputi pembongkaran, pembersihan,
pemeriksaan, perbaikan, perakitan/pemasangan, dan pengujian.
2. Pemeliharaan/servis pada tangki bahan bakar berupa pemeriksaan dari
kebocoran dan perbaikan.
3. Pemeliharaan/servis pada pompa pemindah/pemberi berupa pengujian
kapasitas dan tekanan pemompaan, pembongkaran, pemeriksaan keausan,
perbaikan, perakitan dan pengujian kebocoran
4. Pemeliharaan/servis pada pompa injeksi didasarkan pada hasil kalibrasi
kemampuan pompa injeksi pada test bench. Berdasarkan hasil kalibrasi dapat
dilakukan penyetelan atau perbaikan. Perbaikan pada pompa injeksi harus
dilakukan pembongkaran bagian (part) pompa injeksi tersebut dengan
menggunakan SST yang tersedia.
5. Pemeliharaan/servis pada elemen pompa meliputi pemeriksaan kebersihan,
presisi dan keausan pada plunyer dan silindernya
6. Pemeliharaan/servis pada katup pemberi adalah juga pada kebersihan,
presisi dan keausan pada katup pemberi dan dudukan katup pemberinya.
7. Pemeliharaan/servis bagian pompa yang lain juga dilakukan pada tappet
roller dengan lubang tappet tersebut, poros nok dan dudukannya/bantalannya
yang dilperiksa keausannya dan kebengkokannya
8. Pemeliharaan/servis pada nosel injeksi meliputi kemampuan tekanan
injeksi, kebersihan, presisi dan keausan jarum nosel terhadap dudukanya.
REFLEKSI
1. Bukalah elemen pompa yaitu plunger dan silinder suatu pompa injeksi
sebaris, selanjutnya buatlah kesimpulan tentang kondisi elemen pompa dan
tanda-tanda pemasangan pada elemen pompa tersebut.
2. Ujilah tekanan injeksi pada nosel-nosel injeksi suatu unit mesin diesel
dan simpulkan kondisi tiap noselnya. Bila perlu lakukaknlah penyetelan
tekanan tersebut.
Sobat yang baik hati, mohon berkenan membagikan materi menerapkan cara
perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line ini kepada rekan
lain. Mereka juga sedang mempelajarinya. Terimakasih.