Gejala Sensor VVTi rusak, Ciri Ciri dan Ulasannya

Gejala sensor VVTi rusak dapat kita pahami berdasarkan ulasan berikut ini. Apa itu VVT-i? Secara etimologi, VVT-i adalah singkatan dari Variable Valve Timing-Intelligent. Sistem yang menerapkan sensor VVTi canggih ini merupakan salah satu inovasi terbesar dalam industri otomotif.

Sistem ini disematkan pada mekanisme katup untuk membantu pembakaran mesin dalam meningkatkan kinerja dan meningkatkan efisiensi. Adapun kinerjanya akan berubah dan menyesuaikan timing pembukaan dan penutupan katup sesuai Putaran dan Beban mesin.

Gejala Sensor VVTi rusak, Ciri Ciri dan Ulasannya

Gejala Sensor VVTi rusak

Sebagai teknologi yang mengusung microcontroller, tentu saja VVTi dilengkapi dengan berbagai sensor. Sensor ini membantu ECU membuat keputusan dan menetapkan proses kerja yang maksimal terkait pemasukan dan pengeluaran gas dari ruang bakar. Namun sayang sekali, sensor VVT-I ini juga dapat mengalami rusak.

Kemudian, bagaimana gejala sensor VVT-I rusak dan ciri cirinya? Dibawah ini ulasannya.

Gejala paling global dari sensor VVT-I rusak akan terlihat dari menyalanya lampu MIL engine. Begitu melihat lampu dashboard menyala pastinya akan mendapati jumlah kedipan yang bisa diterjemahkan menjadi kode kerusakan.

Selain itu, untuk kerusakan lainnya teknisi mungkin juga melihat beberapa masalah seperti putaran idling kasar, akselerasi kasar, terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar, atau tenaga mesin rendah. Hal-hal tersebut diatas ciri-ciri sensor VVTi rusak secara garis besar.

Mekanisme katup yang diatur secara elektronik ini adalah sebuah teknologi yang mampu mengatur sistem kerja katup masuk dalam mengatur pemasukan bahan bakar (intake) dan katup buang dalam mengatur durasi pembuangan gas sisa hasil pembakaran pada kendaraan secara elektronik dan otomatis.

Dengan melakukan pengaturan buka-tutup klep secara elektronik (otomatis), dapat membuat proses masuknya bahan bakar dari saluran intake manifold ke ruang pembakaran lebih efisien.

Dengan demikian, saat terjadi sensor VVT-I rusak, maka dapat mengakibatkan kinerja sistem menurun drastis dan berakibat buruk terhadap performa engine. Sistem tidak mampu memajukan timing camshaft selama akselerasi.

Ciri Ciri Sensor VVTi rusak dan Ulasannya

Berikut ulasan gejala dan ciri ciri sensor VVTi rusak, antara lain:

1. Menyalanya Lampu MIL Engine

Sensor pada mekanisme katup elektronik ini dihubungkan dengan ECU menggunakan kabel. Sehingga ECU dapat dengan mudah mengetahui perubahan kondisi mesin.

Apabila sensor tidak menerima masukan dari sensor maka ECU akan menyimpulkan bahwa sensor tersebut rusak.

Sebagai laporan kepada pengendara, lampu check engine akan nyala dan berkedip. Letak dari engine check ini secara umum ada didashboard, bisa saja di kiri, kanan atau tengah atas.

2. Putaran Idling Kasar

Putaran idle kasar dapat terjadi jika sensor VVTi, kenapa bisa terjadi?

Katup masuk pada mekanisme otomatis secara elektronik diatur sesuai beban dan putaran engine. Jika kerusakan terjadi, akan membuat timing pembukaan dan tutup tidak tepat.

Sistem VVTi tidak mampu menyesuaikan putaran camshaft saat engine putaran idle. Dimana seharusnya kerja perpindahan idling wajib dilakukan sehalus mungkin.

Dengan demikian camshaft timing yang sangat lambat akan menghasilkan mesin sangat sulit untuk mencapai rpm rendah (putran idle standar) dan terjadi stall.

Kalau mendapati masalah rpm idling yang aneh seperti ini pada kendaraan, itu bisa saja karena sensor VVT-I yang rusak.

3. Akselerasi Kasar

Sebagai kelanjutan dari idle bermasalah adalah akselesari yang kasar. Timing yang terlambat akan membuat putaran kasar dan tidak sesuai keinginan ketika kendaraan akan dipacu (dipercepat).

Dimana sistem VVT-i didesain untuk menyesuaikan timing camshaft yang efektif dalam membuka dan menutup valve. Sebagai outputnya engine akan memiliki operasi mesin yang efektif dan mulus pada semua RPM yang bervariasi.

Kalau sensor VVT-I rusak, Engine mungkin akan mengalami akselerasi kasar, dan malahan, bisa saja mengakibatkan salah knocking ketika berakselerasi (mobil dipacu).

4. Peningkatan Konsumsi Bahan Bakar

Menghitung Konsumsi Bahan Bakar. Rumus konsumsi bahan bakar adalah "Jumlah Kilometer dibagi dengan Jumlah Bahan Bakar Terpakai". Konsumsi bahan bakar sebuah mobil dihitung dari jumlah kilometer dibagi liter bensin yang terpakai.

Biasanya untuk menempuh 45Km hanya butuh 1 liter bensin, setelah terjadi kerusakan konsumsi bensin akan meningkat. Pada kondisi tersebut, bisa mencurigai adanya kerusakan pada sensor VVTi.

5. Tenaga Mesin Rendah

Yang dimaksud performa mesin antara lain adalah laju konsumsi bahan bakar, emisi gas buang, torsi dan daya mesin. Berdasarkan kemudahan atau kesuitan terjadi pembakaran secara alami (autoignition), kualitas bahan bakar ditentukan oleh angka oktan atau oktan saja.

Demikian informasi tentang beberapa gejala sensor VVT-I rusak ciri ciri dan ulasanya yang wajar untuk sobat ketahui. Kalau kendaraan Sobat mengalami gejala seperti di atas, sepertinya segeralah bawa service kendaraan sobat di bengkel resmi supaya segera diperbaiki.