Pemeriksaan dan Perbaikan Busi

Langkah kerja pemeriksaan dan perbaikan busi yang kita lakukan adalah sebagai berikut :

Pemeriksaan dan Perbaikan Busi
  1. Buka kabel busi.  Saat melepas kabel busi pegang pada stecker-nya jangan kabel businya. Karena kalau kabel busi yang dipegang kemudian ditarik maka inti arang kabel akan mudah lepas.
  2. Bersihkan sekeliling busi dengan udara tekan/ dengan kuas. Hal ini bertujuan kalo busi dilepas kotoran disekeliling busi tidak masuk ke silinder.
  3. Lepaskan busi dengan isolator yang tepat. Penggunaan kunci yang tidak tepat bisa mengakibatkan isolator busi pecah.
  4. Periksa kondisi ulir dari lubang busi. Ulir busi yang rusak harus diperbaiki.
  5. Periksa kondisi elektroda busi. Pada pemeriksaan ini ada beberapa keadaan yang bisa menunjukkan kondisi dari mesin.
    1. Muka busi biasa. Permukaan Isolator berwarna coklat muda sampai abu-abu.
      • Kondisi dan penyetelan kendaraan baik.
    2. Elektroda terbakar, pada permukaan isolator menempel partikel yang mengkilat, isolator berwarna putih dan kuning. Kondisi ini kemungkinan penyebabnya adalah :
      • Campuran bahan bakar terlalu kurus.
      • Kualitas bensin terlalu rendah.
      • Saat pengapian terlalu awal.
      • Jenis busi terlalu panas.
    3. Isolator dan elektroda berjelaga.
      • Campuran bahan bakar terlalu kaya.
      • Jenis busi terlalu dingin.
    4. Isolator dan elektroda sangat kotor serta berwarna coklat muda. Kotoran ini berasal dari oli yang masuk ke ruang bakar karena :
      • Sil pengantar katup bocor.
      • Cincin torak aus.
  6. Pengukuran celah busi, dengan feeler gauge ukur celah busi sesuai spesifikasi. (0,8 - 1,1 mm).
  7. Saat memasukkan busi ulir pegang ujung kunci busi dengan tangan, yakinkan bahwa busi sudah masuk dengan tepat, baru kemudian kencangkan dengan stang.
    • Seandainya saat membersihkan busi dengan spark purk cleaner jangan terlalu lama karena dapat mengikis insulator dan dan elektroda busi.
  8. Penggantian busi sebaiknya dilakukan setiap 20.000 Km. Saat mengganti busi perhatikan kode pada busi, karena ada tipe busi panas dan busi dingin yang mempunyai karakter sendiri terhadap pengapian.

Pemeriksaan dan Perbaikan Busi

Pemeriksaan visual pada busi dilakukan untuk mengetahui kondisi pembakaran di ruang bakar. Busi yang normal akan berwarna coklat keabu-abuan dan ada sedikit aus pada elektrodanya.

Adapun, busi yang aus memiliki elektroda berbentuk membulat dengan sedikit kerak pada ujungnya. Kondisi ini dapat menyebabkan susah start pada cuaca dingin dan menyebabkan bahan bakar boros.

Kerak karbon yang menempel kering dan berjelaga menunjukkan bahwa campuran terlalu kaya atau pengapian lemah. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pengapian dan mesin susah dihidupkan. Selain itu, beberapa gejala kerusakan pada busi lainnya antara lain sebagai berikut.
  1. Elektroda-elektroda terbakar, pada permukaan isolator menempel partikel-partikel yang mengkilat, isolator berwarna putih dan kuning. Kerusakan pada busi ini disebabkan oleh campuran bahan bakar terlalu kurus, kualitas bensin terlalu rendah, saat pengapian terlal awal, dan jenis busi terlalu panas.
  2. Isolator dan elektroda-elektroda berjelaga disebabkan oleh campuran bahan bakar terlalu kaya dan jenis busi terlalu dingin.
  3. Isolator dan elektroda sangat kotor serta berwarna coklat muda. Kotoran ini berasal dari oli motor yang masuk ke ruang bakar karena seal pengantar katup aus dan cincin torak aus. Busi seperti ini harus diganti, karena bunga api tidak baik bisa meloncat melalui isolator yang pecah.
Pemeriksaan dan Perbaikan Busi

Adapun langkah pemeriksaan yang dilakukan pada busi, antara lain sebagai berikut
  1. Melepas semua busi dari dudukannya dan membersih- kannya dengan pembersih busi atau sikat baja
  2. Memeriksa keausan elektroda busi, kerusakan ulir, kondisi isolasinya, dan lain-lain. Jika terdapat kerusakan pada busi, ganti busi.
  3. Memeriksa celah busi dengan menggunakan feeler gauge agar sesuai dengan spesifikasi celah busi pada buku servis manual kendaraan. Pada beberapa jenis kendaraan celah busi berkisar antara 0,8 mm sampai 1,1 mm. Jika belum sesuai, bengkokan elektroda negatif secara hati-hati hingga ukuran celah busi sesuai.
  4. Memasang kembali busi dengan momen pengencangan 180 kg.cm atau sesuaikan dengan spesifikasinya.
Demikian cara pemeriksaan dan perbaikan busi, kondisi kerusakan busi berdasarkan penyebabnya. Semoga materi pelajaran ini bisa bermanfaat.