20 Pertanyaan Soal Sistem Pengapian Konvensional Paling Populer

20 Pertanyaan Soal Sistem Pengapian Konvensional Paling Populer

1. Kondensor pada sistem pengapian platina memiliki fungsi sebagai

Kondensor atau kapasitor terdapat pada sistem pengapian konvensional. Komponen ini diletakkan pada body distributor ASSY. Platina dan kondensor memiliki dibuat menjadi rangkaian paralel. Pada rangkaian sistem pengapian, kondensor ini punya peranan atau fungsi untuk membantu proses penyerapan loncatan bunga api yang terjadi pada kontak point (breaker point) yang terletak di bagian platina didalam distributor assy.

2. Komponen sistem pengapian konvensional

Pengapian konvensional disebut sebagai sistem karena terbentuk dari rangkaian beberapa komponen. Adapun komponen yang membentuk sistem pengapian agar dapat bekerja optimal khususnya konvensional yaitu : baterai, koil, fuse, distributor, platina, kabel tegangan tinggi, kabel busi, rotor, kondensor, busi, sentrifugal advancer dan vacuum advancer.

3. Fungsi sistem pengapian konvensional

Sistem pengapian memiliki fungsi utama untuk menghasilkan loncatan bunga api pada busi baik itu sistem elektronik maupun yang masih konvensional. Secara sederhana sistem pengapian mengubah arus DC 12V baterai menjadi arus DC 65.000Volt. Arus tegangan tinggi ini yang membuat busi mampu menghasilkan loncatan bunga api pada elektrodanya.

4. Cara kerja sistem pengapian konvensional

Sistem pengapian konvensional bekerja pada dua kondisi, yaitu ketika platina tertutup dan ketika platina terbuka. Kerja platina kondisi platina menutup adalah arus dari baterai ------> mengalir menuju FUSE -----> lanjut ke kunci kontak -----> lanjut ke kumparan primer platina ----> lanjut ke platina ---> lanjut ke negatif atau massa. Sehingga pada koil terjadi kemagnetan pada kondisi platina menutup. Sementara arus baterai yang mengalir ke kondensor disimpan untuk beberapa saat.

Pada inti koil terbangkitkan kemagnetan, sehingga pada koil terdapat medan magnet yang menyelimuti kedua kumparan (primer dan sekunder). Kondisi kedua ketika platina membuka karena putaran engine yang memutar poros distributor. Aliran arusnya adalah Baterai ---> Fuse ---> Kunci kontak ---> Kumparan primer ---> STOP. Aliran tegangan baterai terhenti atau putus karena platina membuka. Medan magnet pada koil akan hilang, sehingga pada kumparan primer dan sekunder terbangkitkan gaya gerak listrik (GGL). GGL yang dihasilkan oleh kumparan primer jauh lebih dari tegangan baterai dan dikirim ke Busi. Dan GGL yang dihasilkan kumparan primer ditampung oleh kondesor agar platina tidak hangus.

5. Rangkaian sistem pengapian konvensional

Rangkaian sistem pengapian konvensional adalah baterai ----> mengalir menuju FUSE ---> lanjut ke kunci kontak ---> lanjut ke kumparan primer platina --> lanjut ke platina --> lanjut ke negatif atau massa.
Rangkaian sistem pengapian konvensional Platina menutup
Saat platina membuka Rangkaian sistem pengapian konvensional adalah Baterai -----> Fuse -----> Kunci kontak -----> Kumparan primer -----> STOP

Rangkaian sistem pengapian konvensional Platina membuka

6. fungsi platina pada pengapian konvensional adalah

7. Apa fungsi baterai pada pengapian kendaraan otomotif konvensional?

8. apa tujuan adanya busi dalam sistem pengapian

9. fungsi kondensor

10. komponen sistem pengapian yang berfungsi untuk menurunkan tegangan pada kumparan primer coil adalah

11. berikut adalah urutan kerja dalam sistem pengapian yang benar adalah

12. proses naiknya tegangan didalam coil sering disebut dengan proses

13. nama rangkaian didalam coil pengapian adalah

14. salah satu sumber arus pada sistem pengapian adalah

15. mekanisme untuk memajukan pengapian yang terdiri atas unit diaphragm vacuum adalah

16. salah satu dari elektroda pada busi yang berfungsi mengalirkan arus listrik dari distributor adalah

17. didalam coil pengapian terdapat berapa rangkaian

18. pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu

19. pada busi terdapat dua buah elektroda yaitu

20. coil dalam system pengapian berfungsi untuk