Menerapkan Aturan Gambar Bukaan/Bentangan Metode Parallel

Menerapkan aturan gambar bukaan/bentangan metode parallel - Setelah mempelajari materi ini, peserta didik dapat menggambar bukaan/ bentangan dengan menggunakan metode paralel untuk bermacam bentuk benda dari bahan plat logam dengan benar.
A. Bentangan Segi Empat
B. Bentangan Prisma
C. Bentangan Silinder
D. Bentangan Belokan

Pengetahuan gambar bukaan/bentangan dewasa ini sangat dibutuhkan, terlebih seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi di dunia industri. Sehingga teknik menggambar bukaan/bentangan juga mengalami kemajuan.

Menerapkan Aturan Gambar Bukaan/Bentangan Metode Parallel

Gambar bukaan/ bentangan biasanya diperlukan pada perusahaan yang memproduksi alat yang bahan dasarnya terbuat dari pelat logam. Seperti pembuatan filing cabinet atau peralatan kantor, karoseri atau body mobil, saluran udara, saluran fluida dan juga tangki-tangki penampungan ukuran kecil maupun besar, yang banyak dibuat dari bahan lembaran atau plat logam.
Menerapkan Aturan Gambar Bukaan/Bentangan Metode Parallel

Sebagai seorang juru gambar harus memiliki wawasan yang luas tentang obyek yang akan digambarnya, termasuk bukaan atau bentangan. Sebab selain diperlukan pengetahuan tentang gambar bukaan/bentangan tersebut, sebagai juru gambar harus mempertimbangkan proses atau teknik penyambungan yang akan digunakan dalam perakitan bukaan/bentangan tersebut. Maka perlu dipersiapkan dimensi geometris dalam proses perakitannya.

Teknik menggambar bukaan/bentangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari cara yang paling sederhana, dengan peralatan manual sampai menggunakan komputer yang paling canggih. Seluruh proses penggambaran bukaan/bentangan ini didasari pengetahuan teknik pengerjaan bukaan/bentangan, baik secara grafis maupun secara matematis.

Proses pembuatan gambar bentangan dapat dilakukan dengan dua sistem, yakni;
  1. sistem langsung dan
  2. sistem tidak langsung.
Sistem langsung

Sistem langsung adalah proses menggambar bukaan/bentangan yang dilakukan langsung pada objek atau pelat yang dikerjakan. Proses langsung ini pada umumnya dilakukan untuk pembuatan satu objek saja.

Pelat yang menjadi objek pengerjaan langsung berfungsi sebagai tempat membuat lukisan polanya. Jadi juru gambar langsung melukis bentuk bukaan/bentangan di atas pelat tersebut. Setelah gambar terbentuk akan dilakukan proses pemotongan bentangan.

Sistem Tak Langsung

Sistem tak langsung ini adalah proses menggambar bukaan/bentangan yang diawali dengan mengambar pola pada mal atau patron khusus (kertas karton atau bahan lain), sehingga juru gambar tidak langsung melukis bentangan pada objek pelatnya.

Biasanya cara ini dipakai untuk pembuatan komponen dalam berjumlah besar. Setelah mal lukisan ini selesai digambar mal akan dipotong, selanjutnya di pindahkan pada pelat yang tersedia untuk digambar sesuai bentuk malnya. Memang tampak terjadi dua kali proses menggambar, tetapi untuk produk yang jumlahnya besar akan sangat menguntungkan, sehingga biaya operasional pembuatan produk menjadi lebih murah.

Untuk penyambungan bukaan/bentangan dapat dilakukan dengan dipatri, dilas, ataupun dikeling. Cara penyambungan tersebut tergantung dari jenis bahan ataupun tebal-tipisnya bahan pelat yang dipakai.

Ketebalan bahan yang tipis menjadikan proses pengerjaan pembentukan benda tersebut tidak terlalu sulit. Yaitu dengan cara menekuk atau melipat (bending), menggulung atau mengerol. Hal ini diperlukan persiapan yang tepat dalam membentuk sesuai yang diinginkan agar diperoleh hasil baik.

Banyak macam tipe pembentangan sistim saluran (ducting system) yang berkembang. Prinsip umum gambar bentangan hendaknya menyesuaikan dengan permukaan bentangan, yaitu dalam posisi terlentang, hal ini sesuai kenyataan yang terjadi apabila permukaan dibuka gulungannya (unrolled) atau dibuka lipatannya (unfold), seperti dilukiskan gambar 1.2.
Metode yang dipakai untuk membuat gambar bukaan / bentangan yang biasa dipakai adalah ; metode paralel, metode radial / putar, metode segitiga dan metode kombinasi. Pada bab ini kita akan membahas salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuat gambar bukaan / bentangan, adalah dengan menggunakan metode paralel. Untuk metode yang lain akan dibahas pada bab berikutnya.


Metode paralel ini merupakan cara sederhana dalam membuat bukaan/ bentangan dan biasanya digunakan untuk membuat benda-benda dengan bentuk dasar kotak, prisma dan silinder. Sesuai dengan sebutannya cara ini dipakai untuk membuat benda dengan bentuk sisi satu dan lainnya berupa garis-garis sejajar.

Contoh benda yang dibentuk dengan metoda paralel antara lain adalah kotak kubus, balok, silinder baik tunggal, maupun gabungan dan prisma (segitiga, segilima,segienam, dll). Bentuk lainnya adalah prisma dan silinder, garis bentangan pola prisma dan silinder berbentuk lurus dan pengukuran garis berdasarkan penarikan garis tegak lurus dan sejajar. Berikut ini akan kita bahas bermacam-macam bentuk yang dapat dibuat bentangannya dengan menggunakan metode paralel :
  1. Bentangan segiempat
  2. Bentangan prisma
  3. Bentangan silinder
  4. Bentangan belokan (elbow)

A. Bentangan Segiempat

Gambar bukaan / bentangan metode paralel untuk kubus dan balok adalah dengan cara membuka setiap sisinya ke arah alasnya. Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar 1.3 dan 1.4 di atas.
Gambar Bukaan / Bentangan Kubus Terbuka


Gambar Bukaan / Bentangan Kubus



1.5 Gambar Bukaan / Bentangan Balok Tertutup


Pada pembuatan gambar bukaan / bentangan untuk balok, kita juga bisa melihat pada gambar 1.5. Yang membedakan antara gambar bentangan balok dan kubus adalah panjang sisi balok tidak sama, sehingga ada ukuran untuk panjang, lebar, dan tinggi.

B. Bentangan Prisma

Metode parallel/sejajar dapat digunakan dalam membuat bentangan benda-benda yang termasuk dalam kelompok prisma. Benda dengan bentuk prisma memiliki ciri bentuk yang sama pada penampang lintang sepanjang benda tersebut, antara lain prisma segi tiga, segi empat, segi lima, segi enam, segi banyak atau silinder. Cara pembuatan bentangannya dengan menggelindingkan permukaan benda tersebut pada permukaan datar.

1.6 Bentangan Prisma Terbuka

1.7 Bentangan Prisma Tertutup

1.8 Bentangan prisma segi enam tertutup yang terpotong miring

Sebuah prisma segi enam yang atasnya terbuka beserta bentangannya ditunjukkan Gambar 1.6. Sedangkan prisma segi enam yang kedua ujungnya tertutup beserta bentangannya ditunjukkan oleh Gambar 1.7. Bentangan tersebut memiliki bentuk empat persegi panjang. Panjang bentangan sama dengan keliling segi enam, dan lebarnya sama dengan tinggi prisma tersebut.

Berikut ini adalah cara penggulingan untuk membuat bentangan sebuah prisma.
1. Sisi memanjang prisma diletakkan pada bidang datar

2. Buatlah garis mendatar dengan panjang dan lebar sama dengan sisi prisma yang menempel pada bidang datar, sehingga membentuk empat persegi panjang.

3. Buatlah garis tegak lurus dari masing-masing ujung dari setiap garis tersebut, lalu gulingkan prisma tersebut.

4. Buatlah garis baru setiap kali bidang menempel di bidang datar, sehingga jumlah bagian yang sama ada enam (6X).

5. Apabila diperlukan alas ataupun tutup prisma harus dibuat, maka tegakkan prisma dengan posisi salah satu sisi segi enam berimpit pada lebar persegi panjang dan buatlah garis sehingga membentuk segi enam. Lihat gambar 1.6.

6. Adapun Gambar 1.7 menggambarkan sebuah prisma segi enam tertutup yang dibuka kemudian dibentangkan sehingga membentuk bukaan/bentangannya.

Cara menggambar bukaan/bentangan dari prisma terpancung Gambar 1.8 adalah :
1. Buatlah gambar pandangan depan dan atas (menurut proyeksi Eropa), lalu berilah tanda di tiap titik pada pandangan atas dengan angka 1,2,3, …, 6.

2. Buatlah garis tegak lurus dari setiap titik pada gambar pendangan atas ke pandangan depan sampai memotong sisi miring.

3. Anggaplah prisma dipotong dan dibuka dari garis 1.

4. Buatlah garis mendatar yang panjangnya sama dengan keliling prisma segi enam tersebut pada bagian bawah dan atas limas.

5. Bagilah panjang garis mendatar tersebut menjadi enam bagian yang sama dengan besar sisi segi enam. Tandai dengan angka 1, 2, 3, …., 6.

6. Buatlah garis tegak lurus dari setiap bagian pada garis mendatar tersebut.

7. Hubungkan perpotongan garis pada

8. sisi miring dengan garis tegak pada garis mendatar.

9. Buatlah garis mendatar dari setiap titik perpotongan pada bidang miring (pandangan utama) dan hubungkan dengan garis tegak dari garis mendatar.

C. Bentangan Silinder

Metode paralel dapat digunakan untuk membentangkan benda yang berbentuk silinder, baik terbuka maupun tertutup. Jika sebuah silinder dibentangkan maka hasil bentangannya sama bentuknya dengan hasil bentangan benda berbentuk prisma, yaitu berbentuk persegi panjang. Panjang bentangnya sama dengan panjang keliling dari lingkaran silinder (p.D), dimana D merupakan diameter dari silinder, sedangkan lebarnya sama dengan tinggi silinder = TL (Gambar 1.9).
1.9. Prinsip Pembentangan silinder
Untuk membuat gambar bentangannya, dapat dilakukan secara matematis dan secara grafis. Lukisan bentangan secara matematis lebih tepat dan sesuai keadaan contohnya, jika dibandingkan dengan cara grafis. Cara matematis sederhana dapat dilihat pada gambar 1.10.
Gambar 1-10 Bentangan Sebuah Silinder Secara Matematis
Dimana keliling lingkarang hasil perhitungan matematis (p.D), dibagi menjadi 12 bagian sama. Kemudian dengan menarik garis garis lurus dapat ditentukan letak titik-titik yang dapat menentukan bentuk bentangan yang sebenarnya.

Penggambaran secara matematis dalam pembuatan gambar bentangan yang lebih rumit juga dapat dilihat pada gambar 1.11. Dimana panjang bentangan dihitung secara matematis menggunakan rumus p.D, dimana D = diameter silindernya.
Gambar 1-11 Bentangan Silinder Terpancung secara metematis
Teknik secara grafis adalah dengan membagi lingkaran pandangan atas dalam 12 bagian yang sama besar. Kemudian diberi tanda angka 1 sampai 12 pada titik baginya (perhatikan gambar 1.12).
Gambar 1-12 Silinder Terpancung secara Grafis.
Selanjutnya tariklah garis lurus menghubungkan titik titik tersebut ke pandangan utama dan ke samping di gambar bentangannya. Jika yang dipotong pada titik 12, maka ukurlah jarak 12 ke 1 atau 1 ke 2 , dengan menggunakan jangka. Lalu jarak ini dipindahkan pada garis lurus yang disediakan yakni 12 ke 1 dan 1 ke 2, begitulah seterusnya sampai menuju angka 12. 

Ini adalah panjang selubung atau bentangannya secara grafis. Hasil pengukuran dengan pamindahan jangka ini dari 1 ke 1 2 merupakan keliling lingkaran yang terbentuk. Semakin banyak pembagi jumlah lingkaran ini maka hasil yang diperoleh juga semakin teliti. Berikut ini contoh bentangan beserta tutupnya untuk sebuah silinder terpancung dan silinder terpotong miring.

Untuk membuat gambar bentangan silinder terpancung yang diharuskan menggambarkan bentuk tutupnya sesuai bidang miring sebenarnya (penampang sebenarnya), dapat dilihat pada gambar 1.13 berikut.
Gambar 1-13 Silinder Terpancung dengan Tutup

Sedangkan untuk gambar bukaan / bentangan dari bentuk silinder terpotong miring di kedua ujungnya beserta kedua tutupnya , dapat dilihat pada gambar berikut ini. Lihat gambar 1. 14.
Gambar 1-14 Gambar Silinder dipotong miring dengan tutup dikedua ujungnya


D. Bentangan Belokan

Bentangan belokan adalah istilah yang dipakai untuk bukaan/bentangan dari bagian sudut belokan dari saluran. Istilah yang dipakai adalah Elbow. Elbow adalah beberapa benda silinder yang disambung dan membentuk sebuah belokan.
Gambar 1-15 Saluran Pembelok atau Elbow

Dalam sistem saluran elbow digunakan untuk membelokkan arah aliran. Elbow layaknya sebuah tikungan dimana pada saat kita sedang berada di jalan, tikungan tersebut mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika melaluinya, begitu pula saluran elbow bertugas untuk membelokan aliran.

Elbow yang paling umum yaitu memilki sudut 45 dan 90 derajat. Untuk mendapatkan sudut khusus, terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga dengan mengunakan dua elbow yang disatukan untuk memperoleh sudut tertentu.

Gambar dibawah ini menunjukkan ilustrasi belokan sebuah saluran.
Gambar 1-16 Bentangan Empat Buah Pipa Elbow
Gambar1.16. merupakan ilustrasi dari sebuah elbow yang dibentuk dari empat buah benda silinder yang dipotong, yaitu silinder A, B, C, dan D disampingnya merupakan ilustrasi bentangan atau bukaan dari setiap benda silindris yang ada. Untuk membuat bentangan dari elbow tersebut, prinsipnya sama dengan membuat bentangan sebuah benda silinder, hanya harus dilakukan satu persatu.

Apabila seluruh benda silindris yang ada di gambar 1.16 telah selesai dibuat bentangannya, maka hasil bentangannya dapat dilihat A adalah bentangan untuk benda silindris A, B adalah bentangan untuk benda silindris B, C adalah bentangan untuk benda silindris C, dan D adalah bentangan untuk benda silindris D.

Contoh saluran belokan silindris berikut yang lebih sederhana adalah belokan 90 derajad. Pembuatan bukaan/bentangannya dapat dibuat dalam satu lembar saja. Perhatikan gambar 1.17 berikut ini.
Gambar 1-17 Bentangan Dua Silinder Yang Disambung
Gambar 1.17 menunjukkan sebuah sambungan siku-siku dari dua buah tabung (tabung A dan tabung B). Bentuk lingkaran pada pandangan atas dibagi menjadi 12 bagian yang sama besar, kemudian dari titik-titik tersebut ditarik garisgaris vertikal dan horizontal. Selanjutnya tarik garis vertikal ke bidang pandangan depan sehingga berpotongan dengan garis pertemuan kedua tabung.

Karena kedua tabung mempunyai garis tengah yang sama, maka garis pertemuan tersebut merupakan garis lurus. Bukaan dari kedua tabung ditunjukkan pada gambar bentangan disampingna (Gambar 1.17), dimana bukaan tabung A adalah gambar yang F dan bukaan tabung B adalah gambar E. Untuk membuat gambar bentangannya langkah yang harus dilakukan adalah:

1. Buat pandangan atas dari silinder dimaksud, yang akan terlihat sebagai sebuah lingkaran.

2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi dua belas bagian yang sama panjang dan beri tanda setiap titik perpotongan dengan angka 1, 2, 3, …, 12.

3. Tarik garis tegak lurus dari setiap perpotongan sampai memotong garis miring pada silinder dan beri tanda dengan hurup a, b, dst.

4. Dari masing-masing titik perpotongan tersebut tarik garis mendatar ke arah kanan dan sejajar dengan alas tabung.

5. Buat garis lurus di sebalah sisi kanan gambar tabung yang sejajar dengan alas tabung (lihat D=garis dasar keliling lingkaran silinder).

6. Pindahkan ukuran bagian-bagian dalam silinder dengan menggunakan jangka ke dalam garis lurus tersebut dan tandai setiap perpotongannya dengan angka1, 2, 3, …, 12

7. Tarik garis tegak lurus dari setiap tanda perpotongan tersebut sampai berpotongan dengan garis mendatar (point 4) dan tandai setiap perpotongan dengan hurup a1, b1, c1, dst.

8. Hubungan setiap titik perpotongan tersebut sampai membentuk garis lengkung.

9. Lakukan langkah 1 sampai 8 untuk membuat bukaan/bentangan tabung atas, hanya pandangan atasnya diganti dengan pandangan samping.

Contoh berikutnya adalah saluran silindris dengan sambungan T.
Gambar 1-18 Sambungan T silindris
Gambar 1.18 adalah gambar sambungan berbentuk T dari dua tabung yang garis tengahnya sama. Lingkaran tersebut dibagi menjadi 12 bagian sama besar.

Dari titik tersebut ditarik garis-garis ke bidang depan (pandangan utama). Karena kedua tabung tersebut mempunyai garis tengah yang sama maka garis pertemuan kedua tabung adalah garis lurus, dan sambungannya berbentuk V. Untuk menggambar bukaan/bentangan dari bagian A, dibuat sebuah empat persegi panjang, dibagi menjadi 12 bagian yang sama.

Tabung dibuka dari titik 3 memanjang. Tarik garisgaris a, b, c, d, e, f, dan g ke empat persegi panjang sehingga memperoleh titik-titik a1, b1, c1, d1, e1, f1, dan g1. Hubungkan titik-titik tersebut. Untuk menggambar bukaan bagian B, buat sebuah empat persegi panjang pembantu dan bagi menjadi 12 bagian yang sama.

Bila dibuka dari titik 1 memanjang, maka garis 1a sama dengan garis 1a2, garis 2b sama dengan garis 2b2, garis 3c sama panjang dengan garis 3c2, garis 4d sama panjang dengan garis 4d2, garis 5e sama panjang dengan garis 5e2, garis 6f sama panjang dengan garis 6f2, dan garis 7g sama panjang dengan garis 7g2. Kemudian titik-titik a2, b2, c2, d2, e2, f2, dan g2, dihubungkan. Maka gambar bentangan bisa dibuat.

E. Mesin Potong Plat (Cutter) dan Mesin Penggulung (Roller)

Pembuatan bukaan atau bentangan tidak terlepas dari alat potong pelat tersebut. Berbagai alat potong yang ada dapat ditunjukkan disini, antara lain dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1-23 Mesin tekuk (bending machine)


F. Mesin Potong Plat (Cutter) dan Mesin Penggulung (Roller)

Pembuatan bukaan atau bentangan tidak terlepas dari alat potong pelat tersebut. Berbagai alat potong yang ada dapat ditunjukkan disini, antara lain dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1.22 Mesin Potong (Cutting) Plat Sederhana.

G. RANGKUMAN

1. Gambar bukaan/bentangan adalah gambar yang berupa pola bentuk asal benda, dari bahan plat berbentuk lembaran yang berada pada bidang datar, untuk mempermudah pemotongan bahan dan atau untuk mengetahui banyaknya bahan yang diperlukan.
2. Proses pembuatan gambar bukaan/bentangan dapat dilakukan dengan dua sistem, yakni;
a. sistem langsung dan
b. sistem tidak langsung
3. Metode paralel dalam gambar bukaan/bentangan dapat dipergunakan dalam membuat;
a. Bentangan segiempat
b. Bentangan prisma
c. Bentangan silinder
d. Bentangan belokan (elbow)

Setelah mempelajari kegiatan tersebut, peserta didik akan mendapat pengalaman baru dalam hal penentuan bentangan dari suatu benda, dengan menggunakan metode paralel.

SOAL LATIHAN

Siswa diajak untuk merefleksi hal hal yang diperoleh setelah melakukan kegiatan.: Pertanyaan refleksi:
1. Jelaskan kegunaan gambar bukaan/bentangan di industri !
2. Metode apa saja yang dipergunakan dalam pembuatan bukaan/bentangan?
3. Bagaimana cara membuat gambar bukaan/bentangan?
4. Peralatan apa saja yang diketahui untuk memotong gambar bukaan/ bentangan?
5. Bilamanakah dipergunakan mal untuk membuat gambar bukaan/bentangan?

Kunci Jawaban:
1. Caranya dengan membuka (membentangkan) lipatan pada setiap sisinya.
2. Cara membuat bukaan/ bentangan prisma adalah:
a. Prisma dibuka pada garis yang pertemuan dua buah bidang yang berdekatan.
b. Buatlah garis mendatar yang panjangnya sama dengan keliling prisma segi enam tersebut.
c. Buatlah garis tegak lurus dari masing-masing ujung setiap garis tersebut yang panjangnya sama dengan tinggi prisma tersebut, sehingga membentuk empat persegi panjang.
d. Bagi empat persegi panjang tersebut menjadi enam bagian sama besar, sehingga jumlah bagian yang sama ada enam.
3. Cara untuk membuat bukaan/ bentangan silinder secara grafis adalah:
a. Buatlah pandangan atas dari silinder yang akan dibuat bentangannya.
b. Bagi lingkaran dari silinder tersebut menjadi 12 bagian yang sama, dimana bagian 1 dan 12 saling berimpit.
c. Buat garis lurus mendatar di samping lingkaran, kemudian dengan menggunakan jangka pindahkan bagian-bagian yang ada dalam lingkaran ke dalam garis tersebut, sehingga hasil pemindahan seluruh bagian tersebut akan merupakan keliling lingkaran yang terbentuk.
d. Buat garis tegak lurus dari pangkal garis mendatar yang tingginya sama dengan tinggi silinder.
e. Buatlah garis mendatar yang sejajar dengan garis mendatar pertama dan menghubungkan kedua ujung garis tegak lurus di ujung garis mendatar pertama yang dibuat.
4. Gambar hasil bukaan/bentangan
5. Gambar hasil bukaan/bentangan




1. Buatlah gambar bukaan/bentangan dari Balok seperti gambar berikut ini!


2. Buatlah gambar bukaan/bentangan dari Tabung Prisma seperti gambar berikut ini!


3. Buatlah gambar bukaan/bentangan dari tabung silindris terpancung seperti gambar berikut ini!


4. Buatlah gambar bukaan/bentangan dari TABUNG SILINDRIS seperti gambar berikut ini. Jika bentuknya sama, cukup dibuat satu gambar bentangan.


5. Buatlah gambar bukaan/bentangan dari saluran silindris yang dipotong miring untuk menghubungkan dua pipa silindris berdiameter 100 mm seperti pada gambar berikut ini. Ketinggian pipa miringnya seperti pada gambar ( miring 300 , tinggi 80 mm)
❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Demikian materi menerapkan aturan gambar bukaan/bentangan metode parallel ini. Semoga bisa bermanfaat.