Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pengaman

Menerapkan cara perawatan sistem pengaman - Setelah mempelajari materi tentang sistem pengaman kelistrikan kendaraan, peserta didik dapat :
  1. Melakukan identifikasi komponen sistem pengaman kelistrikan kendaraan
  2. Melakukan pemeriksaan kondisi komponen sistem pengaman kelistrikan kendaraan
  3. Melakukan overhaul komponen sistem pengaman kelistrikan kendaraan
  4. Melakukan perbaikan dan penggantian komponen sistem pengaman kelistrikan kendaraan
Jaringan kelistrikan pada sebuah kendaraan terdiri atas tiga sistem utama, yaitu kelistrikan mesin, kelistrikan body dan kelistrikan aksesoris. Masing-masing sistem kelistrikan tersebut masih terbagi menjadi beberapa sistem kelistrikan yang memiliki ruang lingkup lebih kecil.

Sebuah dan/atau beberapa faktor seringkali menimbulkan permasalahan atau kerusakan pada jaringan kelistrikan kendaraan, contoh adanya hubung singkat (konsleting) yang dapat menyebabkab kerusakan pada komponen sistem kelistrikan tertentu.

Sebagai upaya untuk melindungi komponen-komponen pada jaringan kelistrikan kendaraan dibutuhkan suatu komponen pengaman jaringan kelistrikan tersebut.
Berbagai macam komponen pengaman pada jaringan kelistrikan kendaraan

A. Sistem Pengaman Kelistrikan Kendaraan

Pengaman jaringan kelistrikan pada sebuah kendaraan terdiri dari tiga macam komponen. Sekring (fuse), fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen-komponen yang melindungi jaringan kelistrikan pada sebuah kendaraan.


Barang-barang ini disisipkan kedalam jaringan kelistrikan kendaraan untuk melindungi kabel-kabel atau conector serta berbagai komponen kelistrikan lainnya yang digunakan dalam jaringan kelistrikan. 

Dengan kata lain sekring (fuse), fusible link dan circuit breaker berguna untuk mencegah timbulnya kebakaran karena adanya arus yang berlebihan atau hubungan singkat (konsleting).
Kotak Fuse, fusible link dan circuit breaker pada unit kendaraan
Kumpulan dari berbagai pengaman yang terdiri dari beberapa sekering (fuse) diletakkan dalam kotak sekering (fuse box) yang dilengkapi dengan tutup kotak dengan gambar spesifikasi sekering yang digunakan.

Kotak sekering diletakkan diruang mesin berdekatan dengan beterai atau di bawah dashboard sisi kanan berdekatan dengan pengemudi. Keberadaan tutup kotak sekering yang bergambar spesifikasi penggunaan sekering untuk suatu sistem tertentu, memudahkan kalau melakukan penggantian sekering.

B. Komponen dan Cara Kerja Sistem Pengaman Kelistrikan Kendaraan

Sebuah kendaraan yang kita ketahui bukan hanya soal mesin saja. Tetapi terdapat bagian lain yang tak kalah penting, seperti chassis ataupun sistem kelistrikan. Meski sifatnya bukan sebagai bagian utama namun mesin mobil memerlukan bantuan listrik untuk terjadi pembakaran.

Sistem kelistrikan mobil adalah rangkaian energi listrik yang disusun untuk menjalankan sebuah fungsi tertentu pada sebuah kendaraan. Sedangkan fungsi dari sistem pengamanan pada kendaraan adalah berfungsi dalam melindungi kabel, konektor, sakelar, dan komponen sistem kelistrikan lainnya yang sering mengalami kerusakan pada komponen akibat hubungan singkat.

Komponen pengaman ini dipasang dengan cara menyisipkan pada rangkaian sistem kelistrikan seperti fusible link, fuse, dan circuit breaker.

1. Sekering (fuse)

Sekering (fuse) ditempatkan pada bagian awal sirkuit kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit,maka sekering akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen dalam sekering mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen komponen lain dari kerusakan yang disebabkab oleh arus yang berlebihan. Tipe sekering dikelompokan kedalam tipe sekering blade dan tipe sekering cartridge.
Sekering tipe cartridge dan sekering tipe blade

Sistem pengaman kelistrikan kendaraan saat ini lebih dominan menggunakan sekring tipe blade dibandingkan tipe cartride, tipe blade dirancang lebih kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang yang diberi kode warna untuk masing masing tingkatan atau spesifikasi arus.
Sekering tipe blade dengan kode warna dalam ukuran maxi standar dan mini
Sekring tipe cartridge terdiri atas rumah pelindung kaca tembus pandang, terminal dan elemen penghubung arus, elemen penghubung arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang melewatinya melebihi kapasitas elemen.

Sekering diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masing- masing jenis, untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang tertera angka penunjuk kapasitas sekering. Sedangkan untuk sekering tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah (housing).
Tabel 9.1 Kapasitas sekering dan identifikasi warna

2. Fusible link

Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekering. Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal. Seperti sekering fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru.


Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu: tipe cartridge dan tipe link. Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal dan bagian sekering dalam satu unit. Rumahnya diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.
Fusible link tipe cartridge dan tipe links

Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya yang ditunjukan dengan kode warna untuk masing-masing kapasitas. Di bawah ini dicontohkan dari masing-masing kode warna fusible link.
Fusible link dengan berbagai kode warna

3. Circuit breaker

Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas (heater) Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe, yaitu: manual reset type mechanical , automatic resetting type mechanical dan automatically reset solid state type.
Berbagai tipe circuit breaker

Circuit breaker tipe manual reset type mechanical dan automatic resetting type mechanical terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan.
Konstruksi circuit breaker manual reset type mechanical dan automatic resetting type mechanical

Cara kerja:

Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan memutuskan aliran arus.

Tipe penyetelan
Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe biasa.

Tipe penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (sistem 12V) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal turun.

Tipe penyetelan biasa
Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical) dilengkapi untuk sistem 12 v dan 24 V. Ukuran arusnya adalah 10A,14A,20A dan 30A Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring. Saat circuit breaker terbuka disebabkan adanya arus yang berlebihan, circuit breaker disetel kembali seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah.
Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical)

C. Pengkabelan Sistem Pengaman Kelistrikan Kendaraan

Semua sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan menggunakan sistem pengaman pada rangkaiannya. Hal ini untuk menjaga komponen-komponen dari sistem dapat terhindar dari kerusakan, misalnya karena hubung singkat (konsleting) arus listrik.


Sistem kelistrikan pada kendaraan dari sistem yang paling sederhana sampai sistem yang kompleks menggunakan komponen pengaman seperti sekering (fuse), fusible link atau circuit breaker. Gambar-gambar wiring diagram tersebut di bawah merupakan beberapa contoh sistem kelistrikan pada kendaaan yang dilengkapi dengan komponen pengaman.

Sistem klakson (horn system) merupakan sistem isyarat pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan isyarat kepada pengguna jalan yang lain bahwa kendaraan yang kita kemudikan meminta prioritas, misalnya akan mendahului. Rangkaian sistem klakson sangat sederhana dengan wiring: Beterai – sekering – kunci kontak /tidak– tombol klakson – klakson – massa.

Sirkuit sistem klakson (horn system) dan jenis pengaman yang digunakan

Sistem starter (starting system) yang merupakan sistem kelistrikan untuk memberikan putaran awal pada mesin, juga menggunakan sistem pengaman pada wiringnya. Namun sistem pengaman dipasangkan pada jaringan pemicunya, karena pada jaringan utama sistem starter membutuhkan arus listrik yang sangat besar dan bebas hambatan.

Sirkuit sistem starter (starting system) dan jenis pengaman yang digunakan

Jalur kelistrikan sistem starter melewati beberapa komponen pengaman sebagai berikut:
Beterai (12) – Fusible link – sekering – terminal ST kunci kontak (11) – sekering – relay (9) – saklar (10) – massa. Karena relay aktif maka terjadi aliran arus dari beterai (12) – fusible link – sekering – relay (9) – magnetic switch (3) – massa.

Karena magnetic switch aktif maka terjadi aliran arus listrik dalam kapasitas besar dari beterai (12) – magnetic switch (3) – motor starter (8). Sistem pengisian (charging system) sebagai sistem kelistrikan mesin menggunakan beberapa komponen pengaman untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada komponen-komponen sistem pengisian apabila terjadi hubung singkat (konsleting).

Sirkuit sistem pengisian (charging system) dan jenis pengaman yang digunakan

Sirkuit sistem pengapian (ignition system) konvensional menggunakan pengaman fusible link untuk melindungi komponen-komponen sistem pengapian konvensional dari kerusakan akibat terjadinya hubung singkat (konsleting) pada jaringan sistem pengapian konvensional.
Sirkuit sistem pengapian (ignition system) konvensional dan jenis pengaman yang digunakan

Sirkuit sistem pengapian (ignition system) elektronik menggunakan pengaman sekering (fuse) untuk melindungi komponen-komponen sistem pengapian elektronik dari kerusakan akibat terjadinya hubung singkat (konsleting) pada jaringan sistem pengapian elektronik
Sirkuit sistem pengapian (ignition system) elektronik dan jenis pengaman yang digunakan

D. Pemeriksaan Sistem Pengaman Kelistrikan Kendaraan

Sirkuit  kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang terbagi dalam bebepa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan singkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen sistem kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.

Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen komponen yang meliondungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

1. Pemeriksaan secara visual

Untuk jenis sekering (fuse) dan fusible link, apabila terjadi aliran listrik berlebihan pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekering (fuse) dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka, dan arus listrik berhenti mengalir.

Untuk jenis circuit breaker, apabila terjadialiran listrik berlebihan yang mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas, dan menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya menjadi terbuka dan memutuskan aliran arus listrik.
Pemeriksaan visual pada sekering (fuse) dan circuit breaker

Dengan demikian pemeriksaan visual terhadap kerusakan pengaman dapat dilakukan dengan melihat kondisi konduktor pada jenis sekering (fuse) dan fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker.

Pemeriksaan menggunakan multimeter (AVO tester) Multitester atau multimeter atau AVO meter merupakan alat untuk memeriksa atau mengetes kelistrikan dengan fungsi penggunaan sangat luas yang meliputi; pengukur tegangan AC dan DC, Kuat arus (A) dan Tahanan (resistor) serta dapat digunakan untuk memeriksa hubungan kelistrikan suatu komponen.

Ada beberepa jenis multitester yang lazim digunakan, diantaranya: Multitester model digital yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angkaangka dan multitester model manual yang hasil pengukuran ditunjukan oleh jarum.

2. Pengetesan Hubungan

Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, letakan range selector pada O X 1 dan kalibrasi skalanya. Kemudian hubungkan kabel pengetesan pada kedua ujung (terminal) komponen sistem pengaman. Hubungannya normal bila jarum menunjuk selalu kekiri.

Demikian juga untuk menguji kondisi komponen sistem pengaman kelistrikan yang meliputi: Sekring (fuse), fusible link dan circuit breaker. Sebelum pengujian komponen pengaman dilakukan, pastikan bahwa sistem kelistrikan yang akan diperiksa dalam kondisi tidak bekerja.

Pengukuran tahanan/hambatan dan pengecekan/pemeriksaan hubungan dapat dilakukan hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus kelistrikan. Bila tidak, kemungkinan tegangan akan mengalir ke tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada di dalam (internal coil resitance). Jangan memindahkan saklar selector keposisi lain tanpa terlebih dulu melepaskan kabel-kabel pengetes (test lead) dari komponen yang diperiksa, karena dapat merusak tester.

LEMBAR PRAKTIKUM

Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum diharapkan:
Siswa dapat mengidentifikasi dan memasang pengaman kelistrikan jenis sekring (fuse), fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan
1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
2. Perlengkapan solder
3. Lembar kerja
4. Wiring diagram kelistrikan
5. Kelengkapan keselamatan kerja

Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan penyolderan
2. Hindari menghisap asap timah solder
3. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan sarung tangan.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Identifikasi arus pada masing-masing sirkuit sistem
3. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan kapasitas arus sirkuit.

Tugas
1. Jelaskan cara memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan!
2. Faktor-faktor apa yang harus perhatikan saat memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan!
3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan!

RANGKUMAN

  1. Pengaman jaringan kelistrikan pada sebuah kendaraan terdiri dari tiga macam komponen, yaitu: sekring (fuse), fusible link dan circuit breaker.
  2. Cara kerja sekering (fuse) adalah bila arus yang berlebihan melalui sirkuit, maka sekering akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen dalam sekering mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen komponen lain dari kerusakan.
  3. Fusible link seperti sekering dapat terbakar atau putus jika arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru.
  4. Cara kerja circuit breaker adalah bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan memutuskan aliran arus.
  5. Pemeriksaan sistem pengaman kelistrikan kendaraan diantaranya yaitu: pemeriksaan secara visual, pemeriksaan menggunakan multimeter (AVO tester), dan pengetesan hubungan.

SOAL LATIHAN

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar !
  1. Jelaskan fungsi sirkuit sistem pengaman yang dipasangkan pada kendaraan!
  2. Sebutkan jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari masingmasing jenis pengaman tersebut!
  3. Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring (fuse)
  4. Jelaskan perbedaan antara sekring (fuse) dan fusible link yang digunakan pada kendaraan !
  5. Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker!
Demikian metode dalam menerapkan cara perawatan sistem pengaman kelistrikan kendaraan bermotor. Semoga bermanfaat.