Soal Pelayanan Farmasi kelas 11 Semester 1

Soal pelayanan kefarmasian semester 1 kelas 10 SMK yang kami bagikan ini diambil dari materi pada bab, antara lain:
  • BAB I PEMBUATAN SEDIAAN OBAT DALAM BENTUK LARUTAN
  • BAB II PEMBUATAN SEDIAAN OBAT DALAM BENTUK SUSPENSI
  • BAB III PEMBUATAN SEDIAAN OBAT DALAM BENTUK EMULSI

Soal Pelayanan Farmasi kelas 11 Semester 1


Sehingga sobat tinggal sesuaikan dengan kebutuhan, atau matei yang telah disampaikan kepada siswa.

A. Pilihan Ganda Pelayanan Kefarmasian kelas 11 Semester 1

Bacalah soal dengan seksama dan berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap paling tepat !

1. Berikut merupakan contoh larutan oral ....
a. Potio
b. Collyrium
c. Litus oris
d. Lotio
e. Gargle

2. Di dalam larutan elixir, dapat digunakan pelarut selain air, yaitu kecuali ....
a. Etanol
b. Gliserol
c. Menthol
d. sorbitol
e. Gliserin

3. Pada pembuatan syrup simplex dibutuhkan gula sebanyak ....
a. 50%
b. 55%
c. 65%
d. 75%
e. 85%

4. Larutan obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh dengan gas disebut ....
a. Netralisasi
b. Saturatio
c. Potio Effervecent
d. Elixir
e. Mixtura

5. Gas yang terbentuk pada saat mereaksikan larutan asam dengan basa adalah ....
a. NO2
b. H2
c. O2
d. CO
e. CO2

6. Pada pengobatan, gas yang terbentuk pada saturatio ataupun potio effervescent berguna untuk ....
a. Menjaga stabilitas obat
b. Menyegarkan rasa minuman
c. Menambah volume sediaan
d. Membantu pernafasan
e. Mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur

7. Pada sediaan elixir, etanol sebagai pelarut dapat digunakan untuk ....
a. Menaikkan suhu larutan obat
b. Meningkatkan kelarutan obat
c. Menambah volume obat
d. Memberikan kesan rasa manis
e. Memberikan efek sedativa (penenang)

8. Larutan topikal yang berupa suspensi disebut juga ....
a. Potio
b. Lotio
c. Guttae
d. Enema
e. Cream

9. Y-Rins adalah salah satu sediaan yang termasuk ....
a. Collyrium
b. Inhalation
c. Enema
d. Epithema
e. Suppositoria

10. Berikut merupakan syarat tetes mata, kecuali ....
a. Bebas partikel
b. Steril
c. Isotonis
d. Tidak berbau
e. Isohidris

11. Fungsi larutan dapar pada sediaan tetes mata adalah ....
a. Meningkatkan kekentalan
b. Menyaring partikel asing
c. Menstabilkan pH
d. Mencegah pertumbuhan bakteri
e. Menjernihkan larutan

12. Nilai tonisitas yang ideal untuk tetes mata adalah sama dengan ....
a. NaCl 9%
b. NaCl 0,9%
c. NaOH 9%
d. NaOH 0,9%
e. NaOH 1%

13. Litus oris merupakan salah satu larutan topikal, yaitu ....
a. Oles wajah
b. Oles bibir
c. Tetes hidung
d. Tetes telinga
e. Tetes mata

14. Cairan yang pemakaiannya per rectum/ colon yang gunanya untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi sistemik disebut juga ....
a. Gargle
b. Epithema
c. Douche
d. Lotio
e. Enema

15. Adanya zat terlarut tertentu yang jika ditambahkan dapat menyebabkan kelarutan zat utama dalam solvent menjadi lebih besar atau meningkat disebut juga ....
a. Cosolvensi
b. kompleksasi
c. Salting In
d. Salting Out
e. Solubility

16. Senyawa luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam solutio petit merupakan contoh peristiwa yang disebut ....
a. Cosolvensi
b. kompleksasi
c. Salting In
d. Salting Out
e. Solubility

17. Gargarisma tidak boleh diberikan dalam bentuk ....
a. larutan dalam air
b. larutan encer
c. larutan minyak
d. larutan pekat
e. suspensi

18. Betadine yang digunakan untuk membersihkan atau membilas vagina merupakan contoh sediaan ....
a. Epithema
b. Saturasi
c. Enema
d. Ophtalmic
e. Douche

19. Dibawah ini yang tidak boleh digunakan sebagai pelarut dalam sediaan tetes telinga adalah ....
a. Larutan NaCl
b. Propilen glicol
c. Gliserin
d. Phenol gliserol
e. Minyak lemak

20. Contoh zat pengawet pada sediaan tetes mata adalah ....
a. Benzalkonium klorida
b. Etanol
c. Larutan NaCl
d. Aqua destilata
e. Asam sitrat

21. Suatu sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut dan terdispersi merata dalam fase cair disebut ....
a. Potio
b. Solutio
c. Suspensi
d. Emulsi
e. Gargle

22. Suspensi optalmik adalah jenis sediaan yang digunakan pada ....
a. Telinga
b. Mata
c. Pundak
d. Lutut
e. Kaki

23. Berikut merupakan contoh bahan pensuspensi sintetis, yaitu ....
a. Karbomer
b. Tragakan
c. Gom Arab
d. Algin
e. Chondrus

24. Hubungan antara kekentalan suspensi dengan kecepatan aliran dapat dijelaskan lebih rinci melalui ....
a. Hukum Flokulasi
b. Hukum Stokes
c. Hukum Reologi
d. Hukum Sedimentasi
e. Hukum Pidana

25. Larutan topikal yang berupa suspensi disebut juga ....
a. Potio
b. Lotio
c. Guttae
d. Enema
e. Cream

26. Suspending agent yang digunakan dalam sediaan tetes telinga adalah ....
a. CMC
b. Sorbitol
c. Gelatin
d. Parafin cair
e. Gliserin

27. Suspensi untuk lotion harus memenuhi syarat berikut, kecuali ....
a. Digunakan pada luka berair
b. Mudah menyebar pada daerah pemakaian
c. Tidak mudah mengalir pada daerah pemakaian
d. Cepat kering membentuk lapisan pelindung
e. Suspensi tidak boleh terlalu kental agar mudah dituang

28. Bahan pensuspensi yang mempunyai sifat tiksotrofi adalah ...
a. Algin
b. Condrus
c. Bentonit
d. Tragacant
e. Gom arab

29. Dibawah ini yang bukan merupakan bahan pensuspensi dari alam adalah ...
a. CMC
b. Gom arab
c. Natrium alginat
d. Bentonit
a. Hectorite

30. Menurut hukum stokes, kecepatan aliran berbanding terbalik dengan ...
a. Viskositas cairan Gravitasi
b. Diameter partikel
c. Berat jenis cairan
d. Polaritas cairan\
e. Gravitasi

31. Sediaan suspensi yang biasanya harus dilakukan rekonstitusi terlebih dahulu adalah obat golongan ...
a. Analgetika
b. Antidotum
c. Antasida
d. Antiinflamasi
e. Antibiotika

32. Dibawah ini yang bukan merupakan tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi adalah ....
a. Memperkecil ukuran partikel
b. Memperkecil perbedaan berat jenis partikel dan pembawa
c. Menambah viskositas cairan
d. Menambah luas penampang partikel
e. Menambah jumlah suspending agent

33. Penilaian stabilitas suspensi yang dilakukan dengan cara membandingkan volume pada sedimen akhir suspensi flokulasi terhadap volume sedimen akhir suspensi deflokulasi adalah cara penilaian ....
a. Derajat flokulasi
b. Rasio ukuran partikel
c. Metode reologi
d. Volume sedimentasi rata-rata
e. Sifat alir

34. Sifat dari partikel deflokulasi adalah ....
a. Sedimentasi terbentuk cepat
b. Sedimentasi tidak membentuk cake
c. Wujud suspensi kurang menyenangkan
d. Partikel merupakan agregat bebas
e. Partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain

35. Sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil disebut ....
a. Potio
b. Solutio
c. Suspensi
d. Emulsi
e. Gargle

36. Berikut yang bukan merupakan pembentuk emulsi adalah ....
a. Fase Sedimentasi
b. Fase eksternal
c. Fase Dispers
d. Emulgator
e. Fase Kontinue

37. Berikut yang bukan merupakan teori pembentukan emulsi adalah ....
a. Surface Tension
b. Interfasial Film
c. Frezze Cycling
d. Electric Double Layer
e. Oriented Wedge

38. Metode pembuatan emulsi dengan cara menambahkan zat pengemulsi dengan air agar membentuk mucilago, lalu minyaknya ditambahkan perlahan-lahan adalah ....
a. Metode gom kering
b. Metode forbes
c. Metode gom basah
d. Metode kontinental
e. Metode botol

39. Bahan berikut digunakan sebagai pengawet dalam pembuatan emulsi adalah ....
a. Asam gallat
b. Asam askorbat
c. Asam salisilat
d. Asam sitrat
e. Asam benzoat

40. Kerusakan emulsi karena berubahnya tipe emulsi w/o menjadi o/w secara tiba-tiba dan sifatnya irreversibel disebut ....
a. Crumbling
b. Caking
c. Creaming
d. Inversi
e. Cracking

41. Emulsi dapat pecah karena faktor dibawah ini, kecuali ....
a. Perubahan pH
b. Perubahan viskositas
c. Perubahan suhu yang terlalu besar
d. Penambahan garam yang terlalu besar
e. Penyaringan

42. Label “kocok dahulu” tidak boleh digunakan pada.....
a. Emulsi
b. Sirup
c. Suspensi
d. Drop
e. Potio saturasi

43. Collynarium artinya .....
a. Obat cuci mata
b. Obat cuci Telinga
c. Obat cuci hidung
d. Obat cuci mulut
e. Obat cuci luka

44. Pembuatan emulsui dengan cara membuat mucilago terlebih dahulu kemudian dicampurkan minyak sedikit demi sedikit adalah metode ...
a. Gom kering .
b. Metode forbes
c. Gom basah
d. Metode kontinental
e. Metode botol

45. Kerusakan emulsi yang bersifat ireversibel akibat penambahan alkohol disebut ...
a. Creaming
b. Caking
c. Cracking
d. Inversi
e. Crumbling

46. Kerusakan emulsi yang terpisah menjadi 2 lapisan disebut ....
a. Creaming
b. Caking
c. Cracking
d. Inversi
e. Crumbling

47. Emulgator akan diserap diantara batas air dan minyak sehingga terbentuk lapisan tipis film yang membungkus partikel fase dispers adalah teori pembentukan emulsi ....
a. Surface tension
b. Electric double layer
c. Oriented wedge
d. Interfacial film
e. Hidrophyl lipophyl balance

48. Asam sitrat dalam emulsi dapat berfungsi sebagai ....
a. Corigen odoris
b. Corigen odoris
c. Preservative
d. Emulgator
e. Anti oksidan

49. Ketidak stabilan emulsi yang masih dapat diperbaiki adalah ....
a. Creaming
b. Breaking
c. Cracking
d. Koalesen
e. Inversi

50. Jika emulsi memiliki tipe a/m maka ....
a. Melarutkan zat warna metilen blue
b. Memiliki hambatan listrik yang besar
c. Dapat diencerkan dengan air
d. Tidak memberikan warna merah pada larutan sudan III
e. Tidak meninggalkan noda minyak pada kertas saring

B. Soal Uraian/Essay Pelayanan Farmasi kelas 11 Semester 1

Jawablah soal dibawah ini dengan benar !
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan kelarutan !
2. Sebutkan persamaan dan perbedaan potio netralisasi, saturatio, dan effervescent !
3. Jelaskan perbedaan antara suspensi dan emulsi !
4. Apa yang dimaksud dengan creaming dan cracking ?
5. Apakah sediaan tetes mata boleh dalam bentuk suspensi atau emulsi ? Jelaskan alasannya !

Demikian pembahasan mengenai soal pelayanan kefarmasian kelas X semester 1, contoh soal pelayanan farmasi kelas 11 semester 1 yang bisa kami bagikan. Semoga saja pembahasan ini bisa membantu.