Menerapkan Cara Perawatan Kopling Mobil

Setelah belajar menerapkan cara perawatan kopling mobil terdapat Indikator Pencapaian Kompetensi pada Kompetensi Dasar Pengetahuan, antara lain.
  1. Calon mekanik bisa menjelaskan fungsi kopling pada kendaraan.
  2. Calon mekanik  bisa membedakan jenis-jenis kopling.
  3. Calon mekanik  bisa menjelaskan komponen dan fungsi komponen kopling.
  4. Calon mekanik  bisa menjelaskan cara kerja kopling dengan cermat dan teliti.
  5. Calon mekanik  bisa menjelaskan prosedur perawatan kopling sesuai SOP.
Sementara untuk Indikator Pencapaian Kompetensi pada KD Keterampilan, yakni.
  1. Peserta didik dapat melaksanakan perawatan kopling dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

KOMPETENSI INTI

3. Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan mctakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, bcrkcnaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Modul Menerapkan Cara Perawatan Kopling Pada Mobil
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampΔ±lan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstragerkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan cara perawatan koplipg
4.1 Merawat berkala kopling

APERSEPSI
Kopling pada mobil berperan sebagai penghubungan putaran mesin ke transmisi. Selain itu, komponen ini juga berguna mengurangi putaran mesin ketika akan memindahkan gigi transmisi, agar bisa masuk dengan mudah. Tidak hanya pada mobil manual, kopling juga ada pada kendaraan bertransmisi matik. Walaupun ada bedanya, yang satu diatur otomatis, sementara untuk ”manual" diaktifkan dan dinonaktifkan oleh pengemudi melalui pedal khusus (pedal kopling). Pada modul berikut ini akan membahas kopling mobil beserta perawatannya.

MENGAMATI:
Amatilah sistem kerja kopling pada mobil. Kemudian dari hal tersebut kemudian analisislah bagaimana penggunaan kopling yang benar agar umur dari komponen kopling panjang!
Uji Kompetensi : soal pilihan ganda menerapkan cara perawatan kopling pada mobil
AYO PAHAMI

A. RUANG LINGKUP KOPLING MOBIL

Kopling adalah bagian dari sistem pemindah daya (power train) yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke unit transmisi. Kopling terletak di antara roda gila dan transmisi. Tugas utama kopling adalah memutus dan menghubungkan putaran dari poros engkol ke transmisi dengan halus.

Kopling sangat diperlukan pada motor-motor yang tenaganya diteruskan untuk dimanfaatkan seperti motor pada mobil, mesin uap dan sebagainya, karena pada awalnya motor yang hidup harus dapat berputar bebas tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu tenaganya.

1. Jenis-jenis Kopling

Kopling ada bermacam-macam yaitu kopling gesek, kopling fluida/hidraulis, dan kopling magnet, Yang paling banyak digunakan hingga saat ini adalah kopling gesek dan kopling fluida/hidraulis. Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis kopling:

a. Kopling Gesek
Kopling gcsck (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian pcnggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan, sepeda motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.
Menerapkan Cara Perawatan Kopling Mobil
Pada kendaraan roda empat, jenis kopling yang digunakan adalah jenis kopling pelat kering dengan pelat tunggal. Sedangkan pada sepeda motor yang digunakan jenis kopling pelat basah dengan pelat ganda. Perbedaan kopling basah dan kering, karena pelat kopling tidak kena minyak pelumas untuk jenis kering, dan pelat kopling bekerja dalam minyak pelumas untuk jenis basah.

1) Kopling Gesek Pelat Tunggal
Kopling gesek pelat kering tunggal mempunyai konstruksi yang sederhana sehingga mudah untuk dilayani dan diperbaiki. Komponen-komponen kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly). Seperti terlihat pada gambar berikut ini:
Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut:

a) Driven Plate
Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc/piringan gesek, atau kanvas kopling.

b) Pressure Plate
Pressure plate (pelat penekan) dan rumahnya, unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.

c) Clutch Release
Clutch release atau throwout bearing, merupakan sebuah bantalan berupa bearing yang fungsinya untuk menekan pelat pegas atau diafragma spring pada tutup kopling (cover clutch). Unit ini juga berfungsi untuk menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate Lever untuk pegas coil, sedangkan yang pakai pegas difragma langsung ke ujung pegas.

d) Throwout Lever
Throwout lever/Clutch Fork/plate Lever berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling.

e) Cluth Cover (Rumah Kopling)
Clutch cover adalah komponen kopling pada mobil yang berguna untuk menekan disc kopling roda gila. Cluth Cover juga scring dikenal dengan nama tutup kopling. Cluth Cover inilah yang akan memutus dan meneruskan putaran kopling dengan cara menekan dan melepaskan kopling dari fly wheel. Cluth Cover itu sendiri terdiri atas dua macam, yaitu tipe diafragma spring dan tipe coil spring.

f) Pedal Kopling
Pedal kopling berfungsi untuk meneruskan tenaga injak kaki ke boster kopling. Pedal kopling yang dioperasikan oleh kaki pengemudi letaknya berada di bagian paling kiri dari antara  pedal yang ada di dekat kursi pengemudi (di bawah setir).

g) Boster kopling
Booster Kopling berfungsi untuk memperingan injakan pedal dengan memanfaatkan kevakuman.

h) Master Silinder
Cylinder master berfungsi mengubah gerak mekanik menjadi hidraulis, yang kemudian gaya tersebut diteruskan ke silinder utama untuk dipcrbcsar dan diteruskan ke release fork.

2) Kopling Gesek Pelat Ganda
Kopling gesek pelat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli mesin. Konstruksi kopling gesek pelat ganda menggunakan duajenis pelat, yaitu pelat gesek dan pelat kopling. 

Pelat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan pelat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan pelat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar sangat ditentukan besamya tenaga yang akan dipindahkan.

Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu pelat tekan yang ditekan oleh 4 sampai 6 buah pegas kopling. Terdapat 4 buah pelat gesek dan 4 buah pelat kopling yang dijepit oleh pelat tekan. Pelat kopling dipasang pada rumah yang disambungkan dengan roda gigi yang berhubungan dengan transmisi.

Sementara pelat gesek dipasang pada dudukan pelat gesek yang disambungkan dengan roda gigi primer yang berhubungan dengan poros engkol.

Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka pelat tekan menekan/menjepit pelat kopling dan pelat gesek secara bersama, sehingga terjadi aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke pelat gesek, pindah ke pelat kopling, dan ke roda gigi yang berhubungan dengan transmisi.

b. Kopling Fluida/Hidraulik
Dinamakan kopling hidraulik karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan tenaga hidraulis. Tenaga hidraulis didapat dengan menempatkan cairan/minyak pada suatu wadah/ mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan terlempar/bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran sehingga fluida mempunyai tenaga hidraulis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai penerus/pemindah tenaga.

Komponen utama pada unit kopling hidraulik adalah: pump impeller, turbin runner dan stator. Pump impeller merupakan mekanisme pompa yang membangkitkan tenaga hidraulis pada fluida. Turbin runner adalah mekanisme penangkap tenaga hidraulis fluida yang dibangkitkan pump impeller. Stator adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak terjadi aliran yang merugikan, tetapi justru aliran yang menguntungkan sehingga didapatkan peningkatan momen/ torsi.

Kopling hidraulik banyak dipergunakan pada kendaraan dengan transmisi otomatis. Proses kerjanya memanfaatkan tekanan hidraulis, dan pemindahan dari satu kopling ke kopling yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidraulisnya. Kopling jenis ini sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan, Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih. Penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.

c. Kopling Magnet
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia di kendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya digunakan sebagai kopling pada kompresor air conditioner (AC).

SEKILAS INFO: Cara Kerja Kopling
 a. Pada saat kopling posisi terhubung
     1) Pegas penekan diafragma menekan pelat penekan sehingga pelat  penekan terhubung/ tertekan. 
     2) Kanvas kopling terjepit di antara flywheel dan pelat penekan, putaran  mesin dapat diteruskan ke poros input transmisi.
Modul Perawatan Kopling Pada Mobil

 b. Pada saat kopLing posisi terlepas  
    l) Pelat penekan diafragma mengungkit pelat penekan sehingga pelat kopling bebas dari penekanan. 
    2) Kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga putaran mesin tidak dapat diteruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.

2. Komponen-Komponen Kopling pada Kendaraan Ringan

Berikut komponen-komponen kopling mobil yaitu:

a.Pedal Kopling
Pedal kopling terletak di sebelah kiri dan diinjak dengan menggunakan kaki kiri secara bertahap, yang berfungsi untuk mengatur jarak kopling dengan flywheel atau roda gila dan untuk meneruskan atau memutuskan aliran mesin ke sistem penggerak. Ketika pedal kopling ditekan oleh pengendara, hubungan antara mesin dan transmisi akan terputus atau dengan kata lain tenaga dari mesin tidak diteruskan ke transmisi. Sedangkan ketika pedal kopling tidak ditekan oleh pengendara, kopling akan meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi.

b. Master Kopling Atas
Fungsi dari master kopling atas yaitu meneruskan tekanan secara perlahan dari pedal kopling ke master kopling bawah. Dalam master kopling terdapat perapat karet yang mencegah supaya minyak kopling tidak terjadi kebocoran serta menampung minyak kopling di dalamnya. Jika minyak kopling bocor maka akan menyebabkan mesin panas dan gigi persneling susah masuk dikarenakan minyak kopling berkurang. Komponen ini juga harus Anda perhatikan. Selain itu Anda juga harus merawat bahkan Anda juga bisa mengganti komponen ini jika mengalami kendala pada fungsi komponen tersebut.

c. Master Kopling Bawah
Selain master kopling atas, master kopling bawah juga mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk meneruskan pekcrjaan dari master kopling atas. Setelah master kopling bawah menerima tekanan dari master kopling atas lalu akan diteruskan ke dalam garpu pembebas atau fork kopling untuk mendorong maju dan membebaskan pelat kopling dari himpitan matahari kopling dengan flywheel, Jika master kopling bawah mengalami kerusakan, apakah yang akan terjadi?

d. Garpu Pembebas atau Fork Kopling
Fork kopling merupakan suatu alat yang menjadi penghubung dari release kopling dengan release bearing yang akan bergerak maju dan mundur. Selain itu fork kopling akan menekan cover clutch dan membebaskan putaran mesin ketika seorang pengemudi menginjak pedal kopling tersebut.

Akibat pemakaian fork kopling secara terus menerus akan menimbulkan keausan sehingga memengaruhi injakan kopling menjadi terasa lebih dalam. Kerusakan pada fork kopling akan menyebabkan fork kopling tidak dapat mendorong release bearing dari flywheel. Untuk memperbaiki fork kopling yang rusak perlu dilakukan penggantian release bearing.

e. Release Bearing Kopling
Release bearing kopling merupakan suatu bantalan tertutup dengan tipe pelumas permanen. Artinya, release bearing kopling tidak dapat dibuka dan dibersihkan, sehingga di bagian dalamnya tidak bisa diberi pelumas dan tidak dapat dibongkar.

Fungsi dari release bearing kopling itu sendiri yaitu meneruskan dorongan dari fork kopling menuju pegas diafragma pada saat kopling diinjak olch seorang pengemudi. Cara kerja release bearing tidak hanya sekadar menekan, tetapi juga harus berputar. Maka dari itu dibutuhkan material khusus untuk pembuatannya supaya tidak cepat rusak.

f. Cover Clutch
Dalam cover clutch atau biasa disebut matahari kopling terpasang atau dibautkan dengan flywheel sehingga berfungsi sebagai dudukan dari pelat kopling lalu menekan pelat kopling ke flywheel untuk meneruskan tenaga tersebut dari mesin. Adapun cover clutch itu ada 2 macam yaitu:

l) Cover clutch dengan pegas oli
Cover clutch dengan pegas oli terdiri dari pressure plate yang umumnya terbuat dari baja leburan yang diratakan untuk menekan pelat kopling. Penggunaan cover clutch biasanya terdapat pada bus, truck, dan lain sebagainya.

2) Cover clutch dengan pegas diafragma
Cover clutch dengan pegas diafragma mempunyai fungsi yaitu memberikan tekanan pada pelat kopling dan roda penerus.

g. Pelat Kopling
Fungsi dari pelat kopling yaitu meneruskan tenaga dari mesin flywheel ke transmisi. Pelat kopling memiliki beberapa komponen yang terdapat di dalamnya.

h. Master Silinder Kopling (pada Mekanisme Penggerak Kopling Hidraulis)
Master silinder kopling ini berfungsi untuk memperbesar tenaga dari pengemudi saat menekan pedal kopling. Master silinder ini dihubungkan ke pedal kopling melalui push rod (batang pendorong). Pada master silinder kopling dilengkapi dengan reservoir yang berfungsi untuk menampung minyak hidraulis yang digunakan sebagai media penyalur tenaga dari master silinder ke silinder kopling.

Syarat untuk dapat menyalurkan tenaga pada mekanisme penggerak hidraulis ini, pada sistem hidraulis harus bebas dari udara (tidak ada udara pada sistem). Bila pada sistem ada udara, ini membuat kinerja mekanisme penggerak ini menjadi kurang optimal.

Terdapatnya udara pada sistem hidraulis ini dapat disebabkan karena terjadinya kebocoran pada sistem hidraulis atau pada saat penggantian komponen-komponen mekanisme penggerak hidraulis. Jika terdapat udara pada sistem, udara harus dihilangkan dengan cara melakukan bleeding pada mekanisme hidraulis.

i. Silinder Pembebas (pada Mekanisme Penggerak Kopling Hidraulik)
Silinder pembebas atau release cylinder ini tcrletak di bagian bawah kendaraan dan memiliki fungsi untuk mcneruskan tenaga dari master silinder yang nantinya digunakan untuk mendorong garpu pcmbcbas (release fork). Tenaga dari master silinder ini diteruskan ke silinder pembebas kopling melalui pipa atau selang penghubung.

j. Clutch Release Cable (pada Mekanisme Penggerak Kopling Mekanik)
Clutch release cable atau kabel penghubung merupakan komponen pada sistem kopling yang berfungsi untuk menghubungkan tenaga dari pengemudi (injakkan di pedal kopling) menuju garpu pcmbebas (releage fork). Ketika pedal diinjak, kabel ini akan menarik garpu pembebas sehingga akan memutuskan hubungan antara mesin dengan transmisi.

MENANYA: 
Tanyakan kepada guru Anda kapan waktu penggantian komponen pada kopling mobil!

B. PERAWATAN KOPLING PADA MOBIL

Kopling merupakan alat yang digunakan untuk menyambung dua poros yang di dalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemmdah daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi. Dilihat dari fungsi kopling di dalam mobil harus membutuhkan perawatan agar lebih awet sehingga performa mobil tetap optimal

1. Perawatan Sistem Kopling Hidraulik

Perawatan sistem kopling hidraulik agak lebih rumit dibanding sistem mekanik. Adapun tindakan perawatan yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut:

a. Memeriksa Kebocoran Oli Hidraulis
Kebocoran pada sistern hidraulis dapat menyebabkan oli berkurang dengan cepat. Kebocoran biasanya terjadi pada perapat batang-dorong pedal kopling dan perapat batang penekan silinder kopling. Pemeriksaan sebaiknya tidak hanya terbatas pada sistem oli hidraulis tetapi juga peralatan pipa penyalur oli. Pipa penyalur yang penyok harus segera diganti karena rawan terhadap kebocoran.

b. Memeriksa Kualitas Minyak Hidraulis
Kualitas terkait dengan berapa lama minyak hidraulis telah digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat juga dilihat dari warna minyak hidraulis. Bila minyak hidraulis berwarna gelap, itu berarti minyak sudah waktunya diganti. Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala.

Bila minyak hidraulis sudah tiba waktunya untuk diganti, minyak harus diganti dengan yang baru. Prosedur penggantian minyak hidraulis kopling adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan: minyak hidraulis yang baru, kunci bleeding, slang elastis kecil, dan penampung minyak hidraulis.
  2. Kendorkan baut bleeder, pasang pipa elastis di ujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung minyak hidraulis.
  3. Tekan pedal kopling beberapa kali sampai minyak yang ada pada reservoir habis.
  4. Tuangkan minyak hidraulis yang baru.
  5. Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak hidraulis yang baru keluar dari pipa elastis. Jaga minyak yang ada pada reservoir agar tidak kehabisan.
  6. Saat minyak hidraulis yang baru keluar dari pipa elastis, pertahankan pedal kopling pada posisi ditekan.
  7. Kencangkan baut bleeder, dan pompa kembali pedal kopling. Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila pedal kopling terasa ringan dan tidak menggerakan tuas pembebas kopling, itu artinya sistem kemasukan udara.
  8. Lakukan proses pem-bleeding-an terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari sistem.
  9. Ulangi langkah 6, 7, dan 8 sampai diperoleh penekanan yang baik
  10. Tambahkan minyak hidraulis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang tutup reservoir.
  11. Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.
c. Penyetelan Pedal Kopling
Penyetelan pedal kopling pada sistem hidraulis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
    1) Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan.
    2) Ukur kebebasan yang ada sebelum dilakukan kegiatan penyetelan
    3) Hasilnya bandingkan dengan data pada buku manual, apabila sama penyetelan tidak perlu dilakukan.
    4) Bila hasilnya berbeda, lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.
    5) Putar batang pendorong dan mur penyetel master hingga posisi piston master kembali batas ring penahan saat pedal tidak ditekan (bebas).

2. Perawatan Sistem Kopling Mekanik

Perawatan sistem kopling secara berkala dapat dilakukan dengan pelumasan, penyetelan dan pemeriksaan komponen baik pada unit kopling ataupun pada mekanisme penggerak sistem kopling. 

Selain itu, perlu pula diperhatikan tata cara mengendarai atau menggunakan kopling agar unit ini tetap bekerja secara oprtimal dan tentunya tidak mudah rusak. Berikut penjelasan perawatan secara berkala pada sistem kopling mekanik berupa pelumasan, penyetelan dan pemeriksaan komponen.

a. Pelumasan
Komponen yang perlu diberi pelumasan dengan greeze yaitu ujung ujung kabel atau bagian kait baik pada kait yang terhubung dengan pengantar kabel ataupun kait yang terhubung dengan tuas pembebas kopling.

b. Penyetelan
Cek dan pastikan jika setelan pada pedal kopling sudah pas dan tepat. Periksajuga setelan tekanan pada pedal kopling, sebab biasanya kopling yang sudah mengalami kerusakan akan menjadi lebih berat saat ditekan. Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling.

Fungsi kebebasan kopling ini dimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan tekan  tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin, sehingga dengan demikian akan mengurangi kerja bantalan tekan dan mengurangΕ‚ kemungkinan terjadinya gesekan.

Setiap kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya seberapa besarnya kebebasan pedal kopling dilihat pada buku manualnya. Cara penyetelan sistem kopling mekanik adalah sebagai berikut:
    1) Siapkan alat yang diperlukan
    2) Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
    3) Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
    4) Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.
    5) Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil, atau kencangkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih besar dari spesifikasi.
    6) Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai dengan spesifikasi.
    7) Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik, ulangi langkah 5, 2, dan 3, hingga diperoleh hasil yang baik.
Uji Kompetensi : soal pilihan ganda menerapkan cara perawatan kopling pada mobil
c. Pemeriksaan Komponen
Berikut pemeriksaan secara rutin yang perlu dilakukan.
  1. Usahakan untuk secara rutin memeriksa ada tidaknya kebocoran minyak kopling, terutama di bagian bawah master kopling. Pemeriksaan rutin ini perlu dilakukan karena biasanya terjadi kebocoran di bagian tersebut saat menginjak pedal kopling, yang diakibatkan oleh beban yang terlalu berat.
  2. Jika terlihat ada kebocoran oli dari sambungan transmisi dan mesin, sebaiknya sesegera mungkin diganti bagian belakang seal crankshaft. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan selip pada kopling yang disebabkan oleh oli yang bocor tersebut.
  3. Periksa kekuatan pegas penekan yang ada pada tutup kopling. Biasanya pegas diafragma lama kelamaan akan melemah seiring dengan umur alat. Pelemahan pegas penekan ini dapat dirasakan saat injakan pedal kopling terasa ringan. Sebaiknya segera ganti pegas diafragma yang lemah karena akan mengurangi gaya tekan pada pelat kopling. Gaya tekan pada pelat kopling yang kecil akan menyebabkan kopling menjadi selip. Kanvas kopling akan cepat aus dan memicu timbulnya gangguan kopling yang lain.
  4. Periksa release bearing secara berkala dengan melihat keausan release bearing dan kekocakkan atau lancar atau tidaknya putaran dari release bearing.
  5. Penggunaan Kopling yang Tepat
Agar kopling dapat berfungsi dengan sempurna serta tidak gampang mengalami kerusakan, berikut adalah tahapan penggunaan kopling yang dianjurkan.
  • Saat menginjak pedal kopling, tekan pedal kopling sepenuhnya.
  • Ketika pedal kopling diinjak secara sempurna, pindahkan tuas transmisi.
  • Setelah memindahkan tuas transmisi, selanjumya lepaskan injakan kopling secara perlahan selaras dengan injakan pada pedal gas agar kendaraan dapat berjalan dengan halus dan tidak membuat kendaraan meloncat.
  • Selama kendaraan berjalan scbaiknya tidak meletakkan atau mengistirahatkan kaki pada pedal kopling karena hal ini dapat mempercepat kecausan pada release bearing dan kanvas kopling.
  • Hindari teknik mcnahan setcngah kopling saat mobil antri di tanjakan.
  • Hindari perilaku menginjak dan melepaskan kopling secara kasar.
MENGEKSPLORASI:
Analisislah perawatan dini yang bisa dilakukan secara mandiri untuk kopling  mobil tersebut.

RANGKUMAN

  1. Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah daya (power train) yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke unit Transmisi.
  2. Jenis-jenis kopling: 
    • Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan digerakkan.
    • Kopling fluida/hidraulis adalah proses pemindahan daya dengan memanfaatkan tenaga hidraulis.
    • Kopling Magnet adalah proses pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi.
  3. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme kopling sistem mekanis
    • Memeriksa dan menyetel kebebasan pedal kopling
    • Memeriksa dan menyetel kebebasan pedal kopling
  4. Merawat Kanvas Kopling
    • Jangan menggantung pedal kopling
    • Posisi gigi transmisi sesuai kecepatan mobil
    • Atur ketinggian pedal kopling (free play) dengan tepat
    • Lakukan pergantian posisi gigi dengan halus
Demikian pembahasan Modul Menerapkan Cara Perawatan Kopling Pada Mobil. Jika anda sudah menguasai materi ini, diperbolehkan untuk melanjutkan Uji Kompetensi dengan menjawab soal pilihan ganda menerapkan cara perawatan kopling pada mobil berikut ini.