menerapkan cara perawatan sistem air conditioning (ac) - Setelah mempelajari
materi tentang sistem air conditioning (AC) pada kendaraan ringan, peserta
didik dapat:
- Melakukan identifikasi komponen sistem air conditioning (AC) pada kendaraan ringan
- Melakukan pemeriksaan kondisi komponen sistem air conditioning (AC) pada kendaraan ringan
- Melakukan overhaul komponen sistem air conditioning (AC) pada kendaraan ringan
- Melakukan perbaikan dan penggantian komponen sistem air conditioning (AC) pada kendaraan ringan
Pada saat ini keadaan udara yang sering berubah-ubah membuat tubuh kita merasa
gerah dan tidak nyaman, apalagi di dalam kendaraan pada waktu siang hari yang
sangat panas. Sistem AC pada kendaraan berfungsi untuk membuat pengendara
menjadi nyaman dengan mengontrol suhu, kelembaban udara dan memurnikan udara
dalam kendaraan.
Perawatan AC mobil merupakan komponen utama dalam sebuah mobil untuk mendukung
kenyamanan dalam berkendara. Tentunya berkendara dengan mobil akan terasa
nyaman bila kinerja penyejuk udara (AC) bekerja dengan sempurna.
Apalagi bagi anda yang hidup di kota-kota besar seperti Jakarta tentunya
penyejuk udara (AC) sangat dibutuhkan. Di musim panas, AC akan berperan
penting untuk membuat kabin mobil akan terasa lebih sejuk.
Begitu pun ketika musim hujan, AC juga mempunyai peran penting yaitu agar
membuat kaca mobil tidak berkabut. Tentunya berkendara saat hujan dan membuka
kaca tanpa menggunakan AC menjadi hal yang merepotkan karena air hujan dapat
masuk melalui celah-celah jendela. Dengan begitu, AC menjadi salah satu
komponen penting di dalam mobil.
Diagram sistem AC pada kendaraan ringan |
Namun sayangnya, tak sedikit orang yang selalu mengalami kerusakan pada AC
mobil mereka. Yang paling sering yaitu jika AC mengeluarkan bau yang tidak
sedap ataupun kurang dingin. Masalah-masalah tersebut tentunya sangat
mengganggu terlebih lagi jika kerusakan pada AC dibiarkan terus menerus
tentunya akan membuat banyak kerugian pada.
Salah satunya yaitu penggunaan bahan bakar yang dapat terbuang sia-sia
dikarenakan penggunaan AC mobil yang rusak. Agar masalahmasalah di atas tidak
dialami dan demi mendukung kenyamanan dalam berkendara, perawatan AC mobil
secara berkala harus dilaksanakan.
A. Sistem air conditioning (AC) pada kendaraan ringan
Sistem air conditioning (AC) yang dipasangkan pada unit kendaraan memiliki
tujuan untuk mengondisikan udara yang ada di dalam ruang kabin maupun ruang
penumpang agar terasa lebih nyaman, meskipun kondisi udara di sekitar
kendaraan terasa gerah dan panas.
Untuk mengondisikan udara sesuai dengan keinginan kita sistem AC didukung oleh
beberapa komponen yang masing-masing memiliki fungsi yang spesifik. Prinsip
kerja sistem air conditioning (AC) pada kendaraan adalah sebagai berikut.
- Kompresor bekerja dengan cara berputar sehingga menimbulkan efek penghisapan gas freon dari evaporator, dan kemudian menekan freon ke bagian kondensor dalam temperatur dan tekanan yang tinggi.
- Kondensor berfungsi mengubah gas freon menjadi zat berbentuk cair dengan cara mendinginkan suhu freon yang akan melewati reciever dryer agar kotoran tersaring dengan baik sehingga tidak terdapat kotoran pada freon yang mengalir.
- Berikutnya freon mengalir ke expansion valve dan akan dikabutkan oleh evaporator.
- Efek udara dingin yang dihasilkan oleh sistem AC merupakan udara yang diserap oleh kisi kisi evaporator yang kemudian ditiup oleh udara motor blower ke seluruh ruangan kabin kendaraan.
- Siklus dimulai dari awal dan diulang terus selama mesin kendaraan hidup dan sistem AC dioperasikan.
Komponen-komponen sistem AC kendaraan dan tata letaknya (layout) |
Komponen sistem AC (air conditioning) pada kendaraan dibagi menjadi dua jenis,
yaitu komponen mekanikal dan komponen elektrikal. Komponen mekanikal terdiri
dari kompresor (compressor), kondensor (condenser), saringan (receiver drier),
katup ekspansi (expansion valve), pemanas (heater), saklar tekanan
rendahtinggi (high-low pressure switch) dan evaporator serta blower AC.
Kemudian komponen-komponen sistem AC yang termasuk komponen elektrikal
diantaranya adalah kopling magnet (magnetic clutch), saklar (switch),
thermostat (thermostat), motor kipas kondensor, saklar tekan (pressure
switch), relay dan amplifier AC.
B. Komponen dan Cara Kerja Sistem Komponen Air Conditioning (AC)
Ada banyak komponen AC mobil yang memiliki fungsi dan cara kerja berbeda sehingga kinerja AC bisa maksimal dan udara dalam mobil bisa lebih dingin.
Saat berada di dalam mobil, AC tentunya menjadi ‘perangkat’ penting yang tidak boleh sampai dilewatkan. Keberadaan AC di dalam mobil memang cukup esensial, terlebih saat cuaca sedang panas. Dalam hal ini, komponen AC mobil sendiri sangat beragam.
Meski sangat dibutuhkan, masih banyak yang belum tahu apa saja yang termasuk komponen pada AC mobil. Faktanya, berbagai komponen ini juga menentukan bagaimana cara perawatan AC agar tidak rusak. Untuk itu, berikut daftar komponen dalam AC mobil yang perlu Anda pahami.
1. Kompresor (compressor)
Kompresor (compressor) memiliki fungsi untuk memompa gas refrigerant
(freon) di bawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi discharge (sisi
tekanan tinggi dari sistem) dan menghisap gas bertekanan rendah pada sisi
intake (sisi tekanan rendah).
Kompresor AC pada kendaraan |
Kompresor pada ac kendaraan bekerja dengan cara menghisap gas freon yang
berasal dari dalam evaporator dengan tekanan dan temperatur freon kondisi
rendah. Kemudian gas freon diubah menjadi bentuk cair dengan tekanan dan
temperatur tinggi dan dialirkan ke bagian komponen kondensor AC. Pada
kompresor AC terdapat oli khusus yang berfungsi sebagai pelumas untuk
memperlancar kinerja atau putaran kompresor AC.
2. Kondensor (condenser)
Kondensor pada sistem AC memiliki fungsi untuk mengubah gas freon yang
memiliki tekanan dan temperatur tinggi yang telah dipompa oleh kompresor
menjadi cair, dengan cara mendinginkan atau membuang temperatur panas dari gas
freon. Proses pendinginan ini terjadi lebih optimal dengan bantuan dari ekstra
fan atau motor fan kondensor.
Kondensor AC pada kendaraan |
Kondensor dalam merubah gas refrigeran bertekanan tinggi menjadi cairan
dilakukan dengan cara menghilangkan panas dari refrigerant panas ke temperatur
atmospir. Kondensor terdiri dari coil dan fin yang berfungsi mendinginkan
refrigeran ketika udara tertiup diantaranya.
3. Receiver drier atau filter drier
Receiver-drier merupakan tabung penyimpan refrigeran cair, dan ia juga
berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda
asing dan uap air dari sirkulasi refrigeran. Receiver-drier menerima cairan
refrigeran bertekanan tinggi dari kondensor dan disalurkan ke expansion valve.
Receiver-drier AC pada kendaraan |
Freon cair yang mengalir menuju inlet receiver dryer melewati filter dari
kondensor AC. Namun demikian tidak semua jenis AC mobil memerlukan receiver
drier, karena proses pendinginan yang baik terjadi pada kondensor AC itu
sendiri.
4. Katup ekspansi (expansion valve)
Katup ekspansi adalah saluran yang sempit dan menjadi tempat dimana
mengalirnya freon cair yang bertekanan tinggi dari receiver dryer menuju
bagian evaporator. Katup ekspansi juga berfungsi untuk mengatur banyak
sedikitnyanya freon yang dialirkan menuju evaporator sesuai dengan kebutuhan
sistem. Di dalam katup ekspansi ini terjadi proses pengabutan freon cair
sehingga mudah menguap dan dinginnya terserap dalam kisi kisi evaporator.
Katup ekspansi (expansion valve) |
5. Evaporator
Evaporator memiliki fungsi untuk menyerap panas dari ruangan kabin kendaraan,
efek dari proses penyerapan panas diruangan kabin akan terasa lebih dingin dan
lebih sejuk, Kondisi nyaman ini juga didukung oleh hembusan udara dari blower
sehingga hawa dingin tersebut menyebar keseluruh ruangan kabin kendaraan.
Evaporator |
6. Heater
Sistem pengkondisian udara (air conditioning) selain berfungsi untuk
mendinginkan udara pada saat temperatur udara gerah, juga berfungsi untuk
memanaskan udara ketika kondisi temperatur udara dingin, terutama kendaraan
yang digunakan pada negara-negara yang memiliki musim dingin.
Untuk memenuhi kebutuhan pemanasan udara sistem AC dilengkapi dengan heater.
Efek panas yang dihasilkan pada sistem heater berasal dari saluran radiator
yang terdapat pada sistem pendinginan mesin kendaraan.
Komponen heater pada AC kendaraan jarang ditemukan pada kendaraan yang
digunakan di negara yang tidak memiliki musim dingin, negara yang memiliki
suhu udara dingin menggunakan heater sebagai penghangat ruangan kabin kabin
kendaraan.
Komponen heater |
7. Saklar tekanan tinggi-rendah (high-low pressure switch)
Saklar tekanan tinggi (high pressure switch) memiliki fungsi untuk
menghentikan aliran listrik yang mengalir menuju kopling magnet pada kompresor
AC sehingga kompresor pada AC akan berhenti bekerja. Pemutusan arus listrik
ini bertujuan untuk memproteksi komponen AC mobil ketika terdapat tekanan yang
melebihi batasan maksimal yang diizinkan (diatas 450 psi).
Sedangkan saklar tekanan rendah (low pressure switch) memiliki fungsi untuk
memberikan proteksi terhadap kerusakan pada kompresor akibat kekurangan atau
kosongnya gas freon yang terjadi karena kebocoran. Saklar tekanan rendah (low
pressure switch) bekerja secara otomatis memutuskan aliran listrik menuju
kopling magnet pada kompresor AC sehingga kompresor akan mati
High and low pressure switch |
8. Selang dan pipa penghubung
Selang dan pipa penghubung memiliki fungsi untuk menghubungkan
komponen-komponen mekanis pada sistem AC, sehingga freon bertekanan dapat
mengalir dari komponen yang satu menuju komponen yang lainnya.
Baca juga: Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pengisian
Penggunaan pipa atau selang menyesuaikan dengan kondisi komponen-komponen yang
dihubungkan, baik komponen yang terpasang stabil maupun komponen yang
terpengaruh gerakan kendaraan. Selang penghubung terbuat dari bahan karet
sintetis yang dirancang supaya tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi serta
tahan terhadap kandungan kimia dari refrigerant atau freon.
Sedangkan untuk pipa penghubung sistem AC terbuat dari bahan aluminium,
tembaga atau terbuat dari besi.
Selang dan pipa |
9. Kopling magnet (magnetic clutch)
Kopling magnet (magnetic clutch) memiliki fungsi untuk memutus dan
menghubungkan putaran mesin terhadap putaran kompresor AC. Kopling magnet
bekerja berdasarkan ada tidaknya arus listrik yang mengalir ke lilitan
elektromagnet yang ada pada pulley kompresor. Saat mesin kendaraan bekerja,
pulley kompresor AC berputar karena dihubungkan oleh sabuk penggerak (drive
belt) dengan putaran mesin kendaraan.
Cara pemeriksaan atau pengetesan magnetic clutch cukup mudah, yaitu dengan
cara memberikan arus listrik ke soket magnetic clutch, jika center piece
tertarik saat diberikan aliran arus listrik mengindikasikan bahwa magnetic
clutch dapat bekerja dengan baik.
Magnetic clutch |
Prinsip kerja kopling magnet pada kompresor |
Magnetic clutch dipasangkan pada compressor pulley. Magnetic clutch berputar
dan menyalurkan putaran engine ke compressor, berdasarkan operasi thermostat
dan operasi high / low pressure switch.
10. Saklar (switch) AC
Saklar (switch) AC merupakan komponen yang terdapat pada sistem AC kendaraan
yang memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah untuk mematikan sistem AC,
menghidupkan kompresor AC dan untuk mengatur kecepatan putaran blower pada
evaporator. Saklar yang merupakan komponen AC terdiri dari tombol putar yang
akan menunjukkan posisi off, low, medium, dan high selain itu juga merupakan
terminal listrik.
Saklar sistem AC pada kendaraan |
11. Thermostat
Thermostat pada sistem AC kendaraan memiliki fungsi untuk memberikan sinyal
kondisi temperature atau suhu dari ruang kabin kendaraan ke kompresor secara
otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang dapat mendeteksi suhu atau
temperatur pada evaporator.
Apabila suhu pada ruang kabin kendaraan sudah sesuai dengan kebutuhan
pendinginan sensor akan mengirim sinyal untuk menghentikan putaran kompresor
dengan memutus aliran listrik yang menuju kopling magnet.
Komponen Thermostat |
12. Motor kipas kondensor (condenser fan motor)
Motor kipas kondensor (condenser fan motor) merupakan komponen AC kendaraan
yang berupa kipas (fan), posisinya diletakkan di depan kondensor di ruang
mesin bagian depan kendaraan dan dioperasikan oleh arus listrik dari beterai
kendaraan.
Motor kipas kondensor berfungsi untuk membantu proses pendinginan kisi-kisi
kondensor saat AC kendaraan bekerja, agar proses kondensasi di dalam kondensor
bekerja sesuai dengan ketentuan yang diharapkan.
Komponen motor blower kondensor |
13. Saklar tekan (pressure switch)
Saklar tekan (pressure switch) atau biasa disebut press switch merupakan
komponen sistem AC kendaraan yang berfungsi sebagai pengaman. Di dalam
komponen press switch terdapat sensor liquid. Sensor cairan ini bekerja secara
otomatis berdasarkan adanya tekanan pada gas Freon yang bersirkulasi dan juga
berdasarkan temperatur atau suhu kerja mesin kendaraan.
Untuk mengatur kinerja tekanan gas freon saat AC kendaraan dioperasikan dan
sebagai pengaman saat terjadi kebocoran maupun akibat tekanan dan temperatur
suhu mesin yang tinggi, untuk mencegah kemungkinan terjadi kerusakan pada
komponen-komponen sistem AC kendaraan yang lain.
Pressure switch |
14. Saklar elektrik (relay)
Saklar elektrik (relay) pada sistem AC kendaraan memiliki fungsi untuk
mengalirkan arus listrik ke kopling magnet (magnetic clutch), motor blower dan
ke komponen lainnya yang membutuhkan arus listrik. Pemasangan saklar elektrik
(relay) bertujuan agar keamanan pada komponen-komponen sistem AC kendaraan
terpenuhi.
Selain itu juga untuk mencegah terjadinya kerusakan pada kunci kontak
(ignition switch). Aliran listrik tidak dapat langsung menuju ke kopling
magnet (magnetic clutch) ataupun ke blower motor tanpa melalui kunci kontak,
sehingga titik-titik kunci kontak akan cepat mengalami keausan (terbakar).
Komponen relay AC |
15. Amplifier AC kendaraan
Amplifier pada sistem AC kendaraan merupakan rangkaian elektronik yang
berfungsi sebagai relay otomatis yang menghubungkan dan memutuskan aliran
listrik dari baterai menuju ke kopling magnet (magnetic clutch). Terdapat dua
jenis amplifier AC kendaraan, yaitu amplifier pengatur suhu (temperature
control amplifier) dan temperature control idling stabilizer amplifier.
Komponen amplifier AC |
C. Pengkabelan (wiring) Sistem Air Conditioning (AC)
Sistem AC pada sebuah kendaraan terdiri dari berbagai komponen, baik
komponen-komponen mekanik maupun komponen-komponen elektrik. Komponen-komponen
mekanis seperti kompresor, kondensor, driyer, katup ekspansi dan evaporator
masing-masing dihubungkan satu sama lain menggunakan mekanisme pipa dan
selang. Hubungan antara komponen mekanis sistem AC dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut.
Hubungan antara komponen mekanik pada sistem AC kendaraan |
Sedangkan komponen-komponen elektris seperti beterai, kunci kontak, circuit
breaker, sekering, relay, blower, amplifier, motor kipas, kopling magnet,
saklar, thermostat dan pressure switch dihubungkan satu sama lain menggunakan
kabelkabel penghantar, seperti terlihat pada wiring diagram dibawah.
Wiring diagram sistem kelistrikan AC |
D. Pemeriksaan Sistem Air Conditioning (AC)
1. Pemeriksaan kuantitas atau jumlah zat pendingin (refrigerant/freon) melalui
sight-glass.
Pemeriksaan jumlah atau kuantitas freon pada AC kendaraan dapat dilakukan
secara manual dengan melihat pada sight glass yang terdapat pada receiver atau
drier. Apabila sistem AC menggunakan receiver atau drier yang menjadi satu
dengan kondensor, maka sight glass ini terletak pada saluran pipa tekanan
tinggi. Prosedur untuk melakukan pemeriksaan jumlah freon adalah sebagai
berikut.
- Menghidupkan mesin kendaraan dan memperhatikan sight glass, apabila terlihat gelembung warna putih ketika stasioner (idle), kemudian berubah menjadi bening ketika rpm mesin dinaikkan (digas). Kondisi ini menunjukkan jumlah freon terbilang cukup.
- Kemudian apabila terlihat gelembung warna putih ketika mesin stasioner (idle) maupun ketika mesin digas, kondisi ini menunjukkan bahwa freon kurang, freon yang kurang memiliki dua kemungkinan yaitu memang freon kurang atau freon tidak bisa masuk lebih banyak karena di dalam sistem terlalu banyak oli.
- Kemudian apabila di dalam sight glass terlihat bening baik ketika mesin dalam putaran idle maupun ketika rpm mesin ditambah atau digas, kondisi ini menunjukkan bahwa di dalam sistem AC terlampau banyak freon.
Baca juga: menerapkan cara perawatan sistem starter
2. Pemeriksaan pada sistem AC kendaraan dapat dilakukan antara lain
pemeriksaan tekanan, pemeriksaan temperatur dan pemeriksaan kebocoran.
- Pemeriksaan temperatur dapat dilakukan menggunakan alat thermometer, titik pemeriksaan temperatur dilakukan pada bagian output blower, di depan evaporator.
- Pemeriksaan kebocoran zat pendingin pada sistem dapat dilakukan dengan beberapa cara, secara sederhana dapat dilakukan dengan memeriksa sambungan-sambungan instalasi pipa memakai busa sabun, atau dengan alat khusus untuk memeriksa kebocoran (leak detector). Sedangkan titiktitik pemeriksaan dapat dilakukan pada sambungan-sambungan antara pipa dengan komponen, seluruh permukaan kondensor dan seluruh permukaan evaporator.
- Pemeriksaan tekanan terletak pada kompresor AC, yaitu pada saluran tekanan tinggi dan pada saluran tekanan rendah. Pemeriksaan sistem AC dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu manometer tekanan rendah dan tekanan tinggi. Pentingnya pemeriksaan tekanan pada sistem AC, dengan memeriksa tekanan zat pendingin (refregerant) saat pengatur udara bekerja dan membuat Anda bisa memeriksa daerah gangguan atau penyebabnya.
Lokasi pemeriksaan tekanan, pemeriksaan temperatur dan pemeriksaan kebocoran pada system AC kendaraan. |
Ini penting untuk menegaskan nilai kerugian yang tepat dan mendiagnosis
gangguan. Pasang manometer gauge manometer biru untuk tekanan rendah, dan
menometer merah untuk tekanan tinggi, dengan penunjukan manometer dapat
disimpulkan gangguan yang terjadi :
Tekanan Normal pada manometer |
1) Sisi tekanan rendah : 0.15 sampai 0.25 MPa (1.5 sampai 2.5 kgf/cm²)
2) Sisi tekanan tinggi : 1.37 sampai 1.57 MPa (14 sampai 16 kgf/cm²)
LEMBAR PRAKTIKUM
TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan praktikum diharapkan:
1. Peserta didik dapat merawat sistem AC dengan benar dan teliti sesuai dengan
SOP
2. Peserta didik dapat menentukan komponen pada perawatan sistem AC
3. Peserta didik dapat memeriksa hasil perawatan komponen sistem AC
ALAT DAN BAHAN
1. Stand AC
2. Mobil
3. Manometer AC
4. Gas refrigeran
5. Kabel
6. Pompa vakum AC
KESELAMATAN KERJA
1. Hati-hati terhadap gas freon
2. Gunakan alat sesuai fungsinya
3. Gunakan masker
4. Ikuti petunjuk instruktur
LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sebelum naple dipasang pada pipa ac, pastikan kran pada manifold gauge
dalam kondisi tetutup dengan memutar searah jarum jam, baik pada kran low atau
kran high.
3. Pasang naple biru pada service valve tekanan rendah (pipa ac berukuran
besar) dan naple warna merah pada service valve pipa ac tekanan tinggi (pipa
ac berukuran kecil). Service valve pada ac mobil tempatnya beragam, ada yang
berada di kompresor ada juga yang berada di pipa seperti gambar dibawah ini.
4. Cara Pasang naple pada service valve baik pada tekanan rendah maupun
tekanan tinggi, seperti contoh model naple di bawah ini, putar bagian atas
warna biru dan merah berlawanan arah jarum jam dan tarik kancingan bawah
sesuai arah panah agar naple bisa dimasukan ke service valve.
5. Kalau sudah masuk dan biasanya terdengar bunyi klik kemudian putar
kancingan atas warna merah dan biru searah jarum jam atau ke arah OPEN agar
service valve terbuka dan freon mengalir ke alat ukur dan terbaca tekanan
melalui alat ukur.
6. Pastikan tekanan sudah terbaca pada alat ukur dan menunjukkan tekanan yang
hampir sama karena AC belum hidup, jika AC normal tekanan akan terbaca sekitar
70 Psi sampai 90 Psi saat mesin masih dingin.
7. Hidupkan mesin dan nyalakan AC mobil, saat AC mobil hidup pada tekanan
rendah akan turun dan terbaca nilai tekanan sekitar 20 sampai 30 Psi dan pada
tekanan tinggi akan naik dan terbaca antara 170 Psi sampai 250 Psi.
Pembacaan tekanan akan berbeda ketika mesin masih dingin dengan saat mesin
sudah panas, seperti contoh ketika masih dingin tekanan terbaca 20 psi dan 180
Psi, tetapi saat mesin panas atau saat mesin di gas tekanan bisa berubah
menjadi 25 Psi pada low pressure atau 220 Psi pada high pressure.
SOAL LATIHAN ESAAY!
Jawablah soal di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Jelaskan fungsi komponen-komponen pada sistem AC!
2. Jelaskan bagaimana cara mengukur jumlah gas refrigeran secara visual!
3. Jelaskan cara mengukur jumlah gas refrigeran menggunakan manometer AC!
4. Jelaskan sirkulasi gas refrigeran pada sistem AC!
5. Apakah yang terjadi apabila gas refrigeran tidak dapat bersirkulasidengan
baik?
Wah, akhirnya materi menerapkan cara perawatan sistem air conditioning (ac)
selesai juga kami susun. Semangat terus belajarnya, Sobat.