Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator

Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator - Sistem bahan bakar konvensional adalah suatu rangkaina dari beberapa komponen bahan bakar yang berfungsi sebagai salah satu sistem yang mengampung, menyuplai, mengatur dan merubahan bahan bakar cair menjadi gas yang diteruskan ke ruang bakar sebagai sumber energi yang menggerakan kimponen engine. 
Tahukah anda apa saja komponen yang termasuk kedalam sistem bahan bakar dan apa peran dari setiap komponen tersebut. Untuk itu ikutilah bab ini untuk mengetahui komponenkomponen serta fungsi dari komponen tersebut. Karena materi ini merupakan dasar dalam tingkat selanjutnya.

Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator
Sistem bahan bakar konvensional

A. Pengertian Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menyediakan bahan bakar, mencampur udara dan bahan bakar sesuai perbandingan yang tepat, selanjutnyam engirim campuran tersebut dalam bentuk kabut ke ke dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin. Dilihat dari cara pemasukan campuran bahan bakar dan udara tersebut terdapat dua macam.


1. Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara dihisap. Cara pertama ini biasa disebut sistem bahan bakar konvensional

2. Cara kedua masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara diinjeksikan.

Penggunaan Bahan bakar pada kendaraan berpengaruh penting terhadap kekuatan atau ketahanan kendaraan itu sendiri, karena setiap bahan bakar memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan penggunaannya. Berikut merupakan jenis bahan bakar menurut bentuknya dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu :
  1. Bahan bakar padat : batu bara, arang, kayu
  2. Bahan bakar cair : bensin, minyak solar, minyak tanah
  3. Bahan bakar gas : elpiji
Pada kendaraan–kendaraan yang beroperasi di darat umumnya mempergunakan bahan bakar cair yaitu bensin atau minyak solar. Hal ini dikarenakan bensin dan minyak solar merupakan bahan bakar yang efektif dalam penggunaannya, karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
  1. Ringan
  2. Mudah dan efektif untuk menghasilkan panas
  3. Gas buang sedikit dan tidak merusak mesin
  4. Cara penyimpanannya mudah (sesuai kondisi tempat)
  5. Harga yang relatif murah
Namun sekarang juga sudah berkembang kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas, namun tidak dapat dipergunakan pada sistem bahan bakar konvensional, karena terlalu rentan berbahaya. Sehingga pada sistem bahan bakar konvensional masih mengginakan bensin dengan jenis premium, pertalite, pertamax, solar.


Bahan bakar bensin merupakan senyawaan Hidrokarbon yang diolah dari minyak bumi. Untuk mesin bensin dipakai bensin dan untuk mesin diesel disebut minyak diesel. Premium adalah bensin dengan mutu yang diperbaiki. Bahan bakar yang umum digunakan pada sepeda mesin adalah bensin. Unsur utama bensin adalah carbon (C) dan hydrogen (H).

Bensin terdiri dari octane (C8H18) dan nepthane (C7H16). Pemilihan bensin sebagai bahan bakar berdasarkan pertimbangan dua kualitas; yaitu nilai kalor (calorific value) yang merupakan sejumlah energi panas yang bisa digunakan untuk menghasilkan kerja/usaha dan volatility yang mengukur seberapa mudah bensin akan menguap pada suhu rendah.

Dua hal tadi perlu dipertimbangkan karena semakin naik nilai kalor, volatility-nya akan turun, padahal volatility yang rendah dapat menyebabkan bensin susah terbakar.

B. Komponen Sistem Bahan Bakar Konvensional

Dalam kendaraan bermobil terdapat komponen yang saling mendukung dalam kinerjanya. Berikut ini komponen dalam sistem bahan bakar konvensional yang umum terdapat pada mobil:

1. Tangki bahan bakar

Bagian ini berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin. Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Penempatan tangki bahan bakar biasanya diletakkan di bagian belakang kendaraan untuk mencegah bocoran apabila terjadi benturan.

Bagian dalam dari tangki dilapisi dengan pelapis anti karat, juga dilengkapi dengan separator untuk mencegah goncangan bensin di dalam tangki pada saat kendaraan mendapat goncangan dari luar. Mulut dari inlet tube diletakkan kira-kira 2 sampai 3 cm di atas permukaan dasar tangki, hal ini dilakukan untuk mencegah endapan air atau kotoran di dasar tangki bensin terhisap ke inlet tube.

Tangki bahan bakar

2. Saluran bahan bakar

Pada saluran bahan bakar terdapat tiga buah saluran bahan bakar yaitu :
  • Saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan bakar.
  • Saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator ke tangki.
  • Saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari dalam tangki bahan bakar.
Saluran bahan bakar

3. Saringan bahan bakar

Berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam saringan terdapat elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah masuknya air dan kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di dasar saringan, sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen. Elemen yang terdapat di dalam filter mengurangi kecepatan aliran bensin, menyebabkan air dan pertikel kotoran yang lebih berat dari bensin turun ke bagian dasar saringan.


Apabila filter bensin tersumbat, tahanan di dalam saluran bensin menjadi bertambah. Yang menyebabkan akan mengurangi jumlah bensin yang menuju karburator bila sebagian besar bensin yang dibutuhkan oleh engine yaitu pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi atau pada beban berat. Ini akan mengakibatkan tenaga engine menjadi turun. Oleh karena itu filter bensin perlu dibersihkan secara berkala atau diganti apabila sudah tidak layak.

Saringan bahan bakar

4. Pompa bahan bakar

Pompa bahan bakar berfungsi untuk memompa bensin dari tangki bensin kedalam karburator. Alasan kenapa setiap kendaraan memerlukan pompa bensin adalah letak tangki bensin yang lebih rendah dari karburator mengakibatkan bensin tidak bisa mengalir dengan sendirinya dari tangki menuju karburator. 

Oleh karena itu diperlukan pompa bensin untuk memompa bensin dari tangki menuju ke karburator. Pada pompa bensin karburator menggunakan diafragma dan dua buah katup, yaitu katup masuk dan katup keluar. Membuka dan menutupnya katup digerakkan oleh tekanan bensin. Diafragma digerakkan oleh kinerja naik turun cam dan pegas pada saat mesin beroperasi.
Pompa Bensin

5. Charcoal canister

Charcoal canister berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dari saluran emisi pada saat tekanan di dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal canister agar tidak terbuang keluar.

Uap bensin yang ditampung oleh charcoal canister dikirim langsung ke intake manifold, kemudian ke ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup. Turunnya temperatur sekeliling juga menghasilkan rendahnya tekanan di dalam tangki bensin, menyebabkan uap bensin di dalam canister terhisap kembali ke dalam tangki untuk mencegah uap bensin terbuang keluar. Untuk menjamin agar kapasitas canister dapat bekerja dengan sempurna, beberapa model dilengkapi dengan dua charcoal canister.
Charcoal canister

6. Karburator

Karburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang berfungsi untuk mencampur bensin dengan udara dengan menggunakan perbandingan tertentu. Prinsip kerja dari karburator menggunakan prinsip bernoulli. Pada saat langkah hisap, piston akan bergerak dari TMA ke TMB, pada saat ini aliran udara yang melewati venturi akan menjadi cepat.

Semakin cepat udara yang melewati venturi maka tekanan udara dalam venturi akan turun atau mengalami kevakuman. Ketika kevakuman terjadi pada venturi maka bahan bakar akan terhisap ke ruang venturi melalui nosel.


Dengan demikian bahan bakar dan udara akan bercampur di dalam ruang venturi. Sistem karburator sangat penting di dalam sebuah kendaraan, oleh sebab itu perlu sekali untuk merawat dengan benar sistem karburator mobil anda.

Kesalahan setting pada sistem karburator akan menyebabkan beberapa masalah, antara lain adalah:
  • Kendaraan berjalan tidak normal
  • Gas buang yang tidak sempurna karena banyak mengandung gas monoksida yang sangat berbahaya bagi lingkungan
  • Suara mesin kendaraan menggelitik
  • Mesin kendaraan menjadi cepat panas
  • Bahan bakar menjadi boros
  • Putaran mesin tidak stasioner
  • Susah menghidupkan mesin pada saat kondisi dingin,
Sifat-sifat yang dimiliki pada sistem bahan bakar konvensional dengan karburator dibanding dengan sistem bahan bakar injeksi yaitu :
  • Kontruksinya relatif sederhana
  • Harga komponen karburator relatif murah
  • Campuran bahan bakar dan udara yang dihasilkan tidak sebaik dengan sistem injeksi
  • Jarang terjadi gangguan yang berat.
Berikut dibawah ini merupakan konstruksi dari karburator mobil yang umum digunakan:
Konstruksi karburator mobil

Pada dasarnya komponen karburator memiliki fungsinya yang sama,baik itu pada sepeda motor ataupun pada mobil. Namun bentuknya saja yang berbeda. berikut ini penjelasan mengenai beberapa komponen karburator mobil dengan fungsinya:

a. Ruang Bakar

Ruang bakar

Komponen karburator mobil yang pertama adalah ruang bakar. Setelah bahan bakar terisi penuh, pelampung secara otomatis akan naik dan menutup katup bahan bakar. Pelampung akan bekerja mengikuti kondisi tinggi dan rendahnya bahan bakar kendaraan. Bila terjadi banjir, pelampung biasanya tidak akan bekerja secara maksimal.

Fungsi dari ruang bakar yaitu sebagai wadah/tempat terjadinya pembakaran. Ruang bakar ini berada di blok silinder dan menunggu waktu yang tepat volume bahan bakar terisi penuh sampai tiba saat pengapian dan langkah kompresi yang cukup untuk membakar bahan bakar.

b. Pelampung (Floater)

Pelampung karburator

Pelampung merupakan komponen yang sangat kecil tetapi memiliki kegunaan tersendiri. Pelampung akan bekerja mengikuti kondisi tinggi dan rendahnya bahan bakar kendaraan. Fungsi pelampung adalah untuk mempertahankan agar level bahan bakar tetap stabil, sehingga tidak terjadi aliran bahan bakar yang berlebihan yang masuk ke ruang bakar.

c. Choke Valve


Choke Valve

Fungsi choke valve yaitu menambah bahan bakar yang mengalir ke ruang bakar secara manual. Yaitu dengan cara menekan tuas, penggunaan choke biasanya digunakan pada saat kendaaan dalam keadaan dingin. Choke valve hanya dibenarkan jika digunakan pada saat star up kendaraan dan ketika kendaraan dihidupkan maka segera kembalikan ke posisinya semula.

d. Thorttle Valve

Thorttle Valve

Komponen ini memiliki fungsi untuk mengatur besar dan kecilnya campuran udara yang masuka ke dalam ruang bakar. Komponen ini bekerja secara beriringan dengan jarum skep (main jet). Apabila thorttle valve terbuka maka jarum skep akan ikut terbuka. Dapat dikatakan jika piston valve dan jarum skep merupakan sebuah kesatuan. Komponen ini juga membutuhkan perawatan dan harus sering melakukan pengecekan.

e. Main Jet

Main jet

Main jet atau yang dikenal dengan jarum skep adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur besar kecil bahan bakar kendaraan yang akan dicampurkan dengan udara bersih. Bentuk main jet mengerucut ke bawah semakin lancip sehingga apabila gas ditarik maka akan mengangkat jarum jet dan akibatnya adalah campuran bahan bakar dan udara bersih akan semakin besar sehingga akan membuat kendaraan semakin cepat.

f. Jet Needle

Main jet

Jet needle merupakan jarum pengabut yang memiliki fungsi untuk mengontrol jumlah aliran bahan bakar kendaraan dan udara melalui bentuk ketirusan jet needle atau jarum pengabut.

g. Slow Jet

Slow jet

Slow jet berfungsi untuk mensuplai antara bahan bakar kendaraan dan udara bersih pada saat kendaraan dalam kondisi idle. Ketika kendaraan pada kondisi ini, maka anda tinggal membersihkan karburator terutama pada bagian slow jet nya dan kemudian setting kembali jarum skep nya. Slow jet berbentuk seperti lubang kecil yang letaknya berada di bagian depan karburator.

h. Piston Valve Screw dan Pilot Screw

Piston Valve Screw dan Pilot Screw

Piston Valve Screw dan Pilot Screw. Komponen yang hampir mirip dengan komponen slow jet diatas tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Komponen ini merupakan skrup yang dapat mengatur besar kecilnya bahan bakar dan udara. Kinerja karburator dan akselerasi kendaraan akan sangat bergantung dari setting kedua komponen ini. Komponen ini berada diluar karburator. Setting yang baik akan memberikan kinerja yang baik pula pada mesin, sehingga mesin alkan tetap stasioner.

i. Main Nozzle

Main Nozzle

Komponen ini berupa pemancar utama yang akan mengabutkan bahan bakar. Tinggi nya hampir sama dengan permukaan bahan bakar yang ada di dalam bak pelampung. Main nozzle biasanya berada pada karburator tipe venturi.

j. Venturi

Venturi

Fungsi dari Venturi karburator itu sendiri adalah untuk meningkatkan kevakuman udara yang disebabkan oleh perbedaan diameter lubang karbu, sehingga bahan bakar yang berada didalam mangkok karbu bisa terhisap ke ruang bakar melalui lubang spuyer karburator bisa juga disebut pilot jet dan main jet.

C. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Konvensional

Suatu sistem bekerja berdasarkan fungsinya masing-masing. Begitu pula dengan sistem bahan bakar konvensional. Pada kendaraan bermobil sistem bahan bakar bekerja pada saat kunci kontak di putar ke posisi ON.

sehingga membuka aliran listrik keseluruh komponen dan pada saat di putar ke posisi starter maka akan menggerakan fly wheel yang menyebabkan bergeraknya komponen mesin sehingga pompa bahan bakar mulai berfungsi dan menyedot bahan bakar dari tengki melalui selang yang terhubung ke filter bensin, yang selanjutnya masuk kedalam karburator, dalam karburator bercampurlah udara dan bensin dalam bentuk kabut yang di alirkan ke ruang bakar.

Dimulai pada pompa bensin yang bersifat mekanis. Pompa ini, terletak pada blok silinder yang digerakan oleh tonjolan camshaft. Namun dibeberapa mobil sudah menggunakan pompa bensin elektrik.
  • Saat mesin start, pompa akan menyerap bensin dari tanki menuju filter bahan bakar.
  • Didalam filter, bensin disaring serta dipisahkan oleh water sedimenter untuk menghasilkan bensin murni.
  • Bensin murni yang telah disaring mengalir kearah karburator. Didalam karburator, bensin masuk kedalam ruang pelampung.
Didalam karburator, terdapat berbagai komponen penyusun. Diantara banyaknya komponen penyusun, terdapat beberapa komponen inti karburator antara lain
  • Ruang pelampung
  • Pelampung
  • Main Jet
  • Ventury
  • Throtle Gas
Ketika mesin start, udara mengalir dari filter udara masuk keruang karburator dan melewati ventury. Ventury merupakan sebuah saluran dengan diameter dipersempit. Tujuan penyempitan saluran ini adalah untuk meningkatkan kecepatan aliran udara yang berimbas pada menurunnya tekanan pada ventury.
Ruang Ventury
Disisi lain, bensin sudah memenuhi ruang pelampung yang memiliki saluran bernama main jet ke arah ventury. Sementara tekanan di ventury turun menyebabkan bensin dari ruang pelampung naik menuju saluran main jet dan keluar didalam ventury.

Hal diatas menyebabkan bensin keluar ditengah derasnya aliran udara saat proses hisap. Sehingga saat proses intake, udara sudah bercampur dengan bahan bakar saat masuk ke ruang bakar.

Sementara itu, untuk mengatur RPM mesin menggunakan komponen throtle yang terletak setelah ventury. Cara kerja katup gas inu, seperti koin yang menutup saluran udara. Saat posisi katup ini horizontal maka aliran udara menuju intake seperti tertahan sehingga RPM mesin berkisar 800 RPM.

Ketika posisi katup gas semakin vertikal, maka lubang intake semakin besar sehingga proses hisap semakin lancar. Hal itu membuat RPM mesin meningkat. Sementara suplai bensin sudah teratur secara otomatis karena semakin lebar katup membuka semakin kecang pula aliran udara yang melewati saluran karburator.

D. Pemeriksaaan Sistem Bahan Bakar Konvensional

  1. Periksa tangki bahan bakar dari keretakan dan kebocoran. Jika pada tangki bahan bakar atau komponennya terdapat kerusakan, maka perbaiki tangki bahan bakar atau jika kerusakannya terlalu parah atau banyak maka ganti tangki bahan bakar dengan yang baru.
  2. Periksa apakah saluran dan penutup bahan bakar telah terpasang dengan benar. Jika tutup saluran bahan bakar belum terpasang dengan benar, maka buka kembali tutup saluran bahan bakar kemudian pasang kembali tutup tersebut dengan benar.
  3. Periksa saluran bahan bakar dari kerusakan dan kebocoran dan kekencangan kleman antar sambungan. Jika pada saluran bahan bakar terdapat kerusakan sebaiknya diganti saluran bahan bakar tersebut dengan yang baru.
    • Pastikan kunci kontak dalam posisi “OFF”
    • Periksa secara visual saluran bahan bakar dan selang-selangnya dan dari retak, patah, bocor atau rusak. Jika terdapat keretakan/kerusakan, perbaiki atau ganti.
    • Periksa hubungan saluran-saluran bahan bakar dari kendor atau bocor. Jika terdapat sambungan yang kendor atau bocor, perbaiki atau ganti.
    • Posisikan kunci komtak pada posisi “ON”
    • Pastikan tidak ada kebocoran pada saluran-saluran bahan bakar.
  4. Periksa apakah ada kerusakan di penutup tangki dan gasket. Jika penutup tangki dan gasket terdapat kerusakan maka gantilah dengan yang baru.
  5. Periksa kondisi filter bensin, jika filter bensin terlihat kotor maka lakukanlah pembersihan filter bensin dengan cara menyemprotkan angin kompresor ke lubang input bensin dan biasanya kotoran akan terdorong keluar melalui lubang output bensin. Jika kotoran pada filter bensin terlalu banyak dan susah untuk keluar. Maka gantilah filter bensin dengan yang baru.

Cara mengganti saringan bahan bakar.

Melepaskan :
  1. Pastikan kunci kontak dalam kondisi “OFF”
  2. Buka Kap mobil.
  3. Lepaskan klem (clip) selang bahan bakar.
  4. Lepaskan selang bahan bakar dari filter bensin dan tutup selang bahan bakar dan pipa fuel filter dengan tutup yang sesuai.
Perbaikan :
  1. Semprotkan angin kompresor pada luban in pada filter bensin agar kotoran yang terdapat pada filter bensin keluar melalui lubang ex ilter bensin.
  2. Jika dengan melakukan pekerjan tersebut kotoran susah keluar, maka gantilah filter bensin.
Memasang :
  1. Pasang filter bensin beserta clemannya, pastikan ketika memasang filter tanda IN berhubungan dengan saluran dari tangki, dan tanda OUT berhubungan dengan pompa bensin. Kesalahan pada pemasangan dapat menyebabka filter tidak berfungsi.
  2. Pasang clem pada kedua ujung selang bahan bakar
  3. Periksa kebocoran bahan bakar, lakukan pemeriksaan dengan melihat pada selang-selang dan sambungan-sambungannya.

6. Periksa pompa bensin


Pembongkaran :
  1. Putar kunci kontak pada posisi oFF
  2. Buka kap mobil
  3. Lepaskan kleman dari saluran in dan out pada pompa bensin
  4. Sumbat saluran bensin dengan tutup yang sesuai
Pemeriksaan :
  1. Memeriksa katup keluar dengan cara tutup pipa keluar dengan jari tangan dan periksa bahwa kebebasan rocker arm bertambah sehingga rocker arm bergerak bebas.
  2. Memeriksa katup keluar dengan cara tutup pipa masuk dengan jari tangan dan periksa bahwa rocker arm terkunci.
  3. Memeriksa diafragma dengan cara tutuplah pipa masuk dan keluar dengan jari kemudian periksa roker arm harus terkunci.
  4. Memeriksa oil seal dengan cara tutuplah lubang hawa dengan jari tangan dan periksa bahwa rocker arm terkunci.
Pemasangan :
  1. Pasang pompa bahan bakar dengan saluran bensin jangan sampai tertukar
  2. Pasang kleman dengan benar.

7. Periksa karburator

  1. Periksa kebebasan pelampung dan katu jarum harus bergerak bebas
  2. Periksa power piston, harus bergerak lembut
  3. Periksa power valve, harus dapat membuka dan menutup secara responsif
  4. Periksa katup fuel cut solenoid, harus ada hubungan
  5. Periksa dan stel pembukaan katup trottle
  6. Periksa dan setel bekerjanya kick-up
  7. PeriksaPeriksa dan stel pompa akselerasi
  8. Penyetelan awal dan pada sekrup penyetel putaran idle.

E. PERAWATAN SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL

Jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar konvensional sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda motor dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir).

Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar konvensional yang sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas sepeda mesin yang bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai.

1. Jadwal Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar Konvensional

Jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar konvensional pada mobil yang dibahas berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya mobil dioperasikan dalam keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika mobil dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir) maka komponen mobil akan berakibat tidak maksimalnya dalam kinerja, Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar konvensional pada kendaraan bermobil.

Tabel 4.1 Jadwal Perawatan Berkala Sistem Bahan bakar Konvensional
No Bagian Yang Diservis Tindakan setiap dicapai jarak tempuh
1 Saluran (slang) bahan bakar (bensin) Periksa saluran bahan bakar setelah menem puh jarak 2000 km, 3.000 km dan seterusnya setiap 3.000 km. Ganti setiap 4 tahun
2 Saringan Bahan bakar Periksa dan bersihkan saringan bahan bakar setelah menempuh jarak 1000 km, 2.000 km, 5.000 km dan seterusnya bersihkan setiap 5.000 km
3 Karburator Periksa, bersihkan, setel putaran stasioner/langsam setelah menempuh jarak 3.000 km, 5.000 km, 8.000 km, dan seterusnya setiap 3.000 km
4 Cara kerja gas tangan Periksa dan setel (bila perlu) gas tangan setelah menempuh jarak 3000 km, 5.000 km, 8.000 km dan seterusnya setiap 3.000 km
5 Kabel gas Beri oli pelumas setiap 6.000 km
6 Handel gas Beri gemuk setiap 12.000 km
7 Saringan udara Periksa dan bersihkan saringan udara setelah menempuh jarak 3.000 km dan seterusnya bersihkan setiap 2.000 km. Ganti setiap 12.000 km

2. Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Bahan Bakar Konvensional

Banyak penyebab yang mempengaruhi suatu kinerja kendaraan agar tetap dalam kondisi maksimal. Namun hal tersebut terkadang tidak selamanya mulus, sehingga sering terjadi kerusakan yang menyebabkan kinerja terganggu. Tabel di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem bahan bakar konvensional yang umum terjadi pada mobil, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya (solusinya).

Tabel 4.2 Permasalahan dan solusi sistem bahan bakar konvensional.
Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi
Masalah pada kecepatan rendan dan stasioner (langsam) 1. Pilot air jet tersumbat atau lepas 2. Pilot outlet tersumbat 3. Piston choke tidak sepenuhnya tertutup 4. Kerusakan pada joint (sambungan) karburator atau sambungan pipa vakum 1. Periksa dan Bersihkan 2. Periksa dan ganti bila perlu 3. Periksa dan setel 4. Periksa dan ganti bila perlu
Masalah pada kecepatan rendah dan kecepatan tinggi 1. Main jet atau main air jet tersumbat 2. Needle jet tersumbat 3. Throttle piston (skep) tidak berfungsi dengan baik 4. Saringan bahan bakar (fuel filter) tersumbat 5. Pipa ventilasi bahan bakar tersumbat 1. Periksa dan Bersihkan 2. Periksa dan Bersihkan 3. Periksa throttle piston saat jalan 4. Periksa dan Bersihkan 5. Periksa dan Bersihkan
Mesin susah hidup 1.Pipa bahan bakar tersumbat 2. Starter jet tersumbat 3. Piston choke tidak berfungsi 4. Udara masuk dari saluran karburator atau pipa vakum tersumbat 5. Penyumbatan pada joint antara sarter body dan karburator 1. Periksa dan Bersihkan 2. Periksa dan Bersihkan 3. Periksa dan setel 4. Periksa dan setel 5. Periksa dan kencangkan Karburator
Kelebihan bahan bakar 1. Needle valve pada sistem pelampung rusak atau aus 2. Pegas (spring) pada needle valve patah 3. Permukaan bahan bakar terlalu tinggi atau terlalu rendah 4. Terdapat benda atau kotoran di needle valve 5. Pelampung tidak bekerja dengan semestinya 1. Ganti 2. Ganti 3. Setel ketinggian pelampung 4. Periksa dan Bersihkan 5. Periksa dan setel
Demikian banyak hal menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator yang perlu dilakukan. Semoga informasi ini bisa membantu.